JAKARTA. Partai Golkar berpacu dengan waktu untuk menentukan sikap politiknya menjelang tanggal 20 Mei 2014 yang menjadi batas akhir pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono mengatakan setelah Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke VI yang digelar Minggu (18/5) kemarin keputusan koalisi partai Golkar diserahkan kepada Ketua Umum, Aburizal Bakrie. Menurut Agung, dari semua opsi yang masih ditimbang, tampaknya yang paling terbuka adalah merapat ke Partai Gerindra dan ikut mendukung capres Prabowo Subianto. "Ada opsi yang terbuka Partai Golkar ke Partai Gerindra dan saat ini sedang diproses. Pasalnya pertemuan dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri tak menghasilkan apapun," katanya, Senin (19/5). Opsi ke Gerindra ini paling mungkin mengingat Tim enam yang dibentuk Golkar dan Partai Demokrat untuk membuka poros baru tampaknya tak membuahkan hasil. Menurut Agung, rekomendasi tim enam ini hanya merekomendasikan capres Aburizal Bakrie dan cawapres Pramono Edhie Wibowo tapi sulit direalisasikan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Agung Laksono: Golkar paling berpeluang ke Gerinda
JAKARTA. Partai Golkar berpacu dengan waktu untuk menentukan sikap politiknya menjelang tanggal 20 Mei 2014 yang menjadi batas akhir pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) ke Komisi Pemilihan Umum (KPU). Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Agung Laksono mengatakan setelah Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) ke VI yang digelar Minggu (18/5) kemarin keputusan koalisi partai Golkar diserahkan kepada Ketua Umum, Aburizal Bakrie. Menurut Agung, dari semua opsi yang masih ditimbang, tampaknya yang paling terbuka adalah merapat ke Partai Gerindra dan ikut mendukung capres Prabowo Subianto. "Ada opsi yang terbuka Partai Golkar ke Partai Gerindra dan saat ini sedang diproses. Pasalnya pertemuan dengan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri tak menghasilkan apapun," katanya, Senin (19/5). Opsi ke Gerindra ini paling mungkin mengingat Tim enam yang dibentuk Golkar dan Partai Demokrat untuk membuka poros baru tampaknya tak membuahkan hasil. Menurut Agung, rekomendasi tim enam ini hanya merekomendasikan capres Aburizal Bakrie dan cawapres Pramono Edhie Wibowo tapi sulit direalisasikan.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News