Agung Podomoro akan memacu penjualan proyek berjalan dan merilis proyek baru



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) mencatatkan marketing sales alias pendapatan pra penjualan sebesar Rp 600 miliar selama periode Januari-Maret 2018. Capaian tersebut setara dengan 12,24% terhadap total target marketing sales tahun ini yakni Rp 4,9 triliun.

Asal tahu, pendapatan pra penjualan Agung Podomoro berasal dari proyek di beberapa daerah. Kontributor terbesarnya adalah proyek Podomoro Park Bandung di Bandung, Podomoro City Deli Medan di Medan, Grand Madison di Jakarta, serta Podomoro Golf View di Cimanggis, Depok, Jawa  Barat.

Meskipun perolehan marketing sales kuartal I-2018 belum sampai seperempat target, manajemen Agung Podomoro tak khawatir. Mereka yakin, bisnis properti 2018 bakal tumbuh. "Tahun ini membaik," ujar Indra Antono, Wakil Direktur Utama PT Agung Podomoro Land Tbk, Sabtu (21/4).


Guna mengejar keseluruhan target pemasaran, Agung Podomoro akan mendorong penjualan tanah kaveling komersial di proyek existing alias yang sudah ada. Secara bersamaan, perusahaan berkode saham APLN di Bursa Efek Indonesia tersebut bakal meluncurkan proyek baru.

Untuk proyek yang sudah berjalan, Agung Podomoro akan kembali menyodorkan kaveling komersial di Podomoro Golf View. Manajemen perusahaan mengatakan, minat investor membeli kaveling komersial sejalan dengan perkembangan penjualan hunian di area yang sama.

Sebagai gambaran, tahun lalu, Agung Podomoro membukukan marketing sales Rp 3,16 triliun. Tiga kontributor terbesar yakni 43,9% berupa penjualan lahan industri di Karawang, Jawa Barat, 12,3% penjualan Podomoro Golf View dan 11,0% penjualan Podomoro City Deli Medan

Sektor pendidikan

Adapun pada Sabtu, 21 April 2018 kemarin, Agung Podomoro meneken kerjasama dengan Yayasan Pesantren Islam Al-Azhar. Kerjasama tersebut berupa pendirian satu fasilitas pendidikan yang berlokasi di Podomoro Golf View.

Rupanya, sektor pendidikan menyita perhatian manajemen Agung Podomoro. "Penjualan lahan akan banyak kami lakukan untuk sektor-sektor pendidikan di kawasan kami," tutur Indra.

Sementara proyek baru yang Agung Podomoro menjagokan adalah kawasan kota terpadu di Bandung Selatan bernama Podomoro Park Buah Batu. Proyek tersebut akan berdiri di atas lahan seluas 100 hektare (ha).

Menurut rencana, Podomoro Park Buah Batu terdiri dari proyek hunian dan komersial. Masing-masing pengembangan proyek akan berlangsung dalam tiga tahap. Untuk proyek hunian, kelak bakal ada 3.000 unit rumah di sana.

Tak cuma pembangunan yang bertahap, proses pemasaran pun demikian. Pada tahap awa, Agung Podomoro akan meluncurkan 500 unit rumah tapak dalam tiga kluster. Kluster Amagriya Eka dan Amagriya Dwi berukuran mulai 6 x 15 meter persegi (m²). Kalau kluster Anapuri Eka ukurannya mulai 8 x 20 m².

Sambil membangun proyek, Agung Podomoro melengkapi dengan fasilitas transportasi. Mereka membangun area transportasi berorientasi transit atau transfer point di proyek Podomoro Golf View. Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) meresmikannya 21 April 2018.

Cosmas Batubara, Presiden Direktur PT Agung Podomoro Land Tbk yakin, fasilitas itu bisa meningkatkan nilai investasi properti.

Sementara dalam rencana pengembangan transit oriented development (TOD), Agung Podomoro akan membangun stasiun light rail transit atawa LRT yang terintegrasi dengan perpanjangan jalur LRT Cibubur-Bogor. Kalau proyek sudah jadi, mereka akan menghibahkannya kepada pemerintah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati