KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (
APLN) mencatatkan penurunan pendapatan dan mengalami rugi pada periode Januari-September tahun 2024. Melansir laporan keuangan, APLN mengantongi penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 2,77 triliun per kuartal III 2024. Ini turun 29,07% dari Rp 3,91 triliun per kuartal III 2023. Beban pokok penjualan dan beban langsung tercatat turun ke Rp 1,6 triliun di akhir kuartal III 2024, dari sebelumnya Rp 2,28 triliun pada periode sama tahun lalu. Alhasil, laba kotor APLN tercatat Rp 1,17 triliun per 30 September 2024, turun 27,91% secara tahunan alias year on year (YoY) dari Rp 1,63 triliun.
Per akhir September 2024, perseroan hanya mengantongi keuntungan lainnya sebesar Rp 175,35 miliar. Sementara, pos ini terisi sebesar Rp 1,19 triliun pada akhir September 2023.
Baca Juga: APLN Hadirkan Show Unit Parkland Podomoro Seluas 130 Ha di Karawang APLN mengalami rugi selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan entitas anak sebesar Rp 2,87 miliar per kuartal III 2024. Pos jumlah penghasilan komprehensif lain pun berbalik minus Rp 2,97 miliar di akhir kuartal III 2024, dari sebelumnya tercatat Rp 3,42 miliar pada periode sama tahun lalu. Alhasil, emiten properti ini pun mengalami rugi sebesar Rp 41,34 miliar di akhir September 2024. Ini berbalik dari untung Rp 1,28 triliun di akhir September tahun lalu. Dengan catatan tersebut, APLN mengalami rugi per saham dasar Rp 1,82 per 30 September 2024. Pada periode sama tahun lalu, perseroan mengantongi laba per saham dasar Rp 56,55. Per 30 September 2024, APLN punya jumlah aset Rp 27,14 triliun. Ini turun dari Rp 28,32 triliun per 31 Desember 2023.
Baca Juga: Aturan Perpanjangan Insentif PPN DTP 100% Sektor Perumahan Segera Terbit Jumlah liabilitas perseroan sebesar Rp 13,91 triliun di akhir September 2024, turun dari Rp 14,87 triliun di akhir Desember 2023. Sementara, jumlah ekuitas tercatat Rp 13,23 triliun di kuartal III 2024, turun tipis dari Rp 13,45 triliun di akhir tahun 2023. APLN memiliki kas dan setara kas akhir periode sebesar Rp 1,06 triliun di akhir September 2024, naik dari Rp 986,82 miliar di periode sama tahun lalu. Corporate Secretary APLN Justini Omas mengatakan, penurunan pendapatan perseroan per kuartal III 2024 disebabkan terdapat pendapatan yang tidak berulang senilai Rp 1,30 triliun dari hasil penjualan Neo Soho pada periode sama tahun lalu. Penjualan Neo Soho juga mempengaruhi angka pengakuan penjualan APLN di kuartal III 2024 turun ke Rp 1,64 triliun dari Rp 2,85 triliun di periode sama tahun lalu. “Pada periode sembilan bulan pertama 2024 ini perusahaan mencatat laba komprehensif sebesar Rp 64,64 miliar, dibandingkan Rp 1,35 triliun kuartal yang sama tahun 2023. Sebesar Rp 1,30 triliun berasal dari hasil penjualan Neo Soho,” ujarnya dalam keterangan resmi, Kamis (31/10).
Baca Juga: Saham Properti Kompak Capai Level Tertinggi Sejak Awal 2024, Rally Bakal Berlanjut Pendapatan prapenjualan alias
marketing sales APLN sampai September 2024 mencapai Rp 1,37 triliun, naik 46,5% dibandingkan periode sama 2023 sebesar Rp 933,30 miliar. Sementara, pendapatan berulang tumbuh 6,6% dari Rp1,07 triliun sampai September 2023 menjadi Rp1,14 triliun dalam periode yang sama tahun ini. Menurut Justini, dua capaian itu mencerminkan kemampuan APLN dalam mengoptimalisasi peluang bisnis dan mengkreasikan peluang-peluang baru dari berbagai segmen usaha. Sebab, peningkatan
marketing sales itu mampu diraih di saat tingkat suku bunga perbankan masih tinggi, sehingga APLN mengoptimalisasi fasilitas KPR dari berbagai bank nasional. Sejalan dengan upaya pemerintah yang akan lebih fokus ke sektor perumahan, APLN juga berkomitmen membangun dan mempercepat serah terima properti kepada para konsumen di berbagai kota.
Baca Juga: PPN DTP 100% Diperpanjang Hingga Akhir 2024, Begini Respons Agung Podomoro (APLN) “Saat ini, berbagai proyek properti APLN yang menyasar semua segmen konsumen yang berada di berbagai kota seperti Jakarta, Bogor, Karawang, Bandung, Bali, Balikpapan, Batam, dan Medan,” paparnya.
Justini menambahkan, memasuki kuartal IV 2024, perusahaan optimistis akan mampu menjaga momentum pertumbuhan bisnis dari segmen utamanya. Termasuk, dari segmen perhotelan dan pusat perbelanjaan yang biasanya menghasilkan kinerja impresif di saat Natal dan musim liburan akhir tahun. “Komitmen kami adalah menghadirkan layanan dan pengalaman terbaik bagi setiap konsumen. Itulah sebabnya tren kunjungan konsumen di hotel dan pusat perbelanjaan yang dimiliki dan dikelola APLN terus meningkat setiap tahun pasca pandemi Covid 19 berakhir,” tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati