KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (
APLN) mencatat kenaikan signifikan penjualan properti di masa pandemi Covid-19. Direktur Marketing APLN, Agung Wirajaya dalam acara Optimisme Ekonomi dan Sektor Properti dalam Menatap 2023 menuturkan pihaknya memegang komitmen untuk tetap meluncurkan satu proyek anyar tiap tahunnya walau kondisi sedang krisis. "Saat ini kami memiliki lima proyek unggulan yang beberapa di antaranya diluncurkan di tengah krisis dan Covid-19, di antaranya adalah Bukit Podomoro Jakarta yang diluncurkan tahun lalu saat Omicron naik, dan Kota Podomoro Tenjo yang diluncurkan Agustus 2020 di tengah Covid-19 Delta. Saat pengembang lain menarik diri, kami masuk di sana," ujarnya di The Westin Jakarta, Rabu (23/11).
Baca Juga: Agung Podomoro (APLN) Tak Gentar Hadapi Potensi Resesi dan Suku Bunga Naik di 2023 Agung melanjutkan, hingga kini pencapaian penjualan unit di Kota Podomoro Tenjo sudah mencapai 4.500 unit per September 2022. Ia mengakui, permintaan sangat tinggi. Lalu, proyek-proyek unggulan APLN lainnya adalah Kota Kertabumi Karawang dan Podomoro Park Bandung yang saat ini sedang memasuki tahapan serah terima. Proyek unggulan selanjutnya adalah Podomoro City Deli Medan yang mayoritas diisi oleh
tower-tower apartemen. "Dalam setahun, kenaikan harga rumah dan ruko signifikan. Sebagai contoh, di Bukit Podomoro Jakarta dalam setahun sudah naik 8%. Melihat hal ini, kami optimistis bisa melalui ancaman resesi ekonomi 2023 dengan mudah," tuturnya. Agung percaya bahwa Pemerintah juga akan terus menjaga momentum pemulihan ekonomi berlangsung positif di tengah proyeksi resesi ekonomi tahun depan.
Di sisi yang sama, APLN juga akan terus melakukan inovasi, melanjutkan dan mempercepat pembangunan proyek-proyek properti di berbagai daerah sehingga ekonomi bisa pulih lebih cepat. Ak hanya itu, pihaknya berharap daya beli konsumen properti akan semakin kuat. "Kami optimistis menghadapi tahun depan, sebab Pemerintah pun juga menjadikan properti sebagai sektor yang mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Di dalam sektor properti, ada 174 sub sektor industri yang serap tenaga kerja hingga 19 juta orang," ujarnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .