KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Agung Podomoro Land Tbk (
APLN) berhasil menekan rugi bersih menjadi Rp 27,77 miliar di semester I-2024. Melansir laporan keuangan, APLN mencatatkan kenaikan penjualan dan pendapatan usaha di paruh pertama tahun ini. APLN juga berhasil mengurangi kerugiannya dari periode sama tahun lalu. APLN mengantongi penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 1,88 triliun di semester I 2024, naik tipis dari Rp 1,86 triliun di semester I 2023. Secara rinci, penjualan sebesar Rp 1,16 triliun dan pendapatan berulang sebesar Rp 723,52 miliar.
Beban pokok penjualan dan beban langsung turun ke Rp 1,15 triliun di akhir Juni 2024, turun Rp 1,20 triliun di akhir Juni 2023. Alhasil, laba kotor APLN naik 10,3% secara tahunan alias
year on year (YoY) ke Rp 729,8 miliar di semester I 2024, dari sebelumnya Rp 662,0 miliar pada semester I-2023.
Baca Juga: Lunasi Utang Obligasi, Fundamental Agung Podomoro (APLN) Dinilai Kian Kokoh Namun, APLN masih mencatatkan rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 27,77 miliar di semester I 2024. Ini berhasil ditekan dari rugi bersih Rp 103,37 miliar di periode sama tahun lalu. Corporate Secretary APLN Justini Omas menjelaskan, membaiknya kinerja perusahaan pada semester I-2024 didukung oleh optimalisasi penjualan di seluruh segmen bisnis mulai rumah tinggal, apartemen, rumah toko, perhotelan, hingga segmen pusat perbelanjaan. “Penjualan apartemen dan rumah toko yang tahun lalu sempat menurun, pada periode tahun ini mengalami kenaikan yang signifikan,” ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (30/7). APLN berhasil mengantongi pendapatan prapenjualan alias marketing sales semester I 2024 sebesar Rp 796,3 miliar di luar pajak penghasilan (PPh), naik 38% yoy dari Rp 578,5 miliar. Proyek perumahan APLN di antaranya Podomoro Park Bandung, Bukit Podomoro Jakarta dan Parkland Podomoro Karawang. Sementara segmen apartemen meliputi proyek apartemen Podomoro City Deli Medan dan Podomoro Golf View. Pada semester I-2024, pendapatan dari bisnis hotel mencapai Rp 439,7 miliar, naik 10% dibandingkan periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp 399,8 miliar.
Sementara pendapatan dari bisnis sewa pusat perbelanjaan mencapai Rp 268,7 miliar, hampir sama dengan tahun sebelumnya sebesar Rp 267,0 miliar. “Pendapatan berulang dari segmen hotel dan pusat-pusat perbelanjaan kami terus bertumbuh sejalan dengan perekonomian domestik yang positif. Kami optimistis sampai akhir tahun dua segmen ini akan berkontribusi lebih besar terhadap pendapatan perusahaan,” ungkapnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari