Agung Podomoro incar pengembang



JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) kian ekspansif. Untuk memperluas bisnisnya, perusahaan properti ini berencana mengakuisi satu perusahaan properti di Jakarta.

Target akuisisi APLN adalah perusahaan properti yang sudah beroperasi. Namun, manajemen APLN enggan membuka identitas perusahaan yang menjadi incarannya, apalagi nilai akuisisinya.

APLN beralasan masih dalam tahap negosiasi. "Perusahaannya sudah jalan, jadi tidak perlu bangun apa-apa lagi dan pendapatan bisa langsung konsolidasi," kata Indra Wijaya, Wakil Presiden Direktur APLN, Jumat (29/7).


Pengembang properti ini juga berniat menambah lahan. APLN tengah mengincar lahan seluas 5-10 hektare (ha) di Jakarta Selatan. Emiten ini berencana membangun superblok di lahan itu.

Selain itu, APLN mengincar lahan seluas 80 ha yang berlokasi di Bogor. Rencananya di lahan tersebut perseroan ini akan membangun resor. Tapi APLN belum bersedia membuka nilai investasi kedua proyek tersebut.

Menerbitkan obligasi

APLN akan membiayai berbagai ekspansinya dengan dana hasil penerbitan obligasi. Perseroan ini mengincar dana Rp 800 miliar dari penerbitan obligasi. APLN sudah menunjuk pelaksana emisi obligasi, salah satunya Mandiri Sekuritas.

APLN membagi obligasi jadi dua seri. Untuk obligasi seri A yang bertenor tiga tahun APLN mematok kupon 9,5%-10,5% per tahun. Sedang obligasi seri B yang bertenor lima tahun mendapat kupon sebesar 10,5%-11,5%.

Obligasi tersebut mengincar investor institusi lokal. "Tujuannya jika nanti mau dijual tidak susah mencari pembelinya," kata Iman Rachman, Direktur Investment Banking Mandiri Sekuritas.

APLN masih melakukan bookbuilding untuk obligasi tersebut. Proses ini berlangsung hingga 5 Agustus nanti. Targetnya, obligasi ini akan efektif pada 12 Agustus dan tercatat di BEI pada 24 Agustus. "Sebelum Lebaran, APLN sudah mendapatkan dana," kata Iman.

Dalam penerbitan obligasi ini APLN menjaminkan aset Central Park Mall dengan rasio penjaminan sebesar 125%. Asal tahu saja, APLN juga menggunakan aset ini untuk jaminan pinjaman sindikasi sebesar Rp 750 miliar. “Aset central park nilainya sekitar Rp 3,5 triliun, jadi masih bisa digunakan sebagai jaminan,” kata Indra.

APLN juga berniat membangun kondotel 300 kamar dan 70 unit vila di Bali. Nilai investasi proyek ini Rp 500 miliar, di luar lahan. APLN akan mendanai proyek ini dari hasil presale kondotel. Targetnya, kondotel dan vila ini bisa beroperasi tahun 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini