Agung Podomoro Luncurkan Program Pembiayaan Easy Pay



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN) terus berupaya melakukan inovasi dalam mendorong penjualan proyek-proyek propertinya di tengah propek pasar properti yang diperkirakan akan semakin solid. 

Terbaru, pengembang ini menghadirkan terobosan baru  yakni program solusi pembayaran Easy Pay yang diharapkan memudahkan masyarakat untuk mendapatkan produk properti Agung Podomoro, sekaligus berinvestasi.   Assistant Vice President Residential Agung Podomoro Zaldy Wihardja menjelaskan, Easy Pay dapat memberikan kemudahan dan keringanan pembayaran. Melalui program ini, APLN menawarkan pada konsumen berbagai macam kemudahan seperti pembelian rumah dengan uang muka nol persen dan bebas biaya provisi.

"Kami memperkenalkan program pembiayaan baru Easy Pay dan menggelar Festival Investasi Properti 2023 sebagai respon atas tingginya minat konsumen untuk memiliki hunian properti dari Agung Podomoro," kata Agung dalam keterangan resminya, Sabtu (4/3).   Dia menambahkan, minat yang tinggi tidak terlepas dari inovasi baru yang dihadirkan  perseroan. APLN, lanjutnya,  terus fokus pada kebutuhan konsumen akan hunian dan fasilitas premium yang belum pernah dirasakan individu pada produk properti lainnya.


APLN optimis oasar properti semakin cerah sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik. Berdasarkan data Badan Statistik Nasional (BPS) ekonomi Indonesia tumbuh 5,31% tahun lalu. Industri properti menjadi salah satu sektor yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi ini.   Melansir Indonesia Property Market Outlook Rumah.com, tahun lalu indeks permintaan properti meningkat sampai 16,4% yoy, jauh lebih tinggi dibandingkan kenaikan indeks harga properti sebesar 4,9% yoy, dan indeks pasokan properti 3,7% yoy.

Data tersebut menunjukkan bahwa permintaan lebih besar dibanding pasokan dan banyak masyarakat berminat untuk beli properti namun tidak banyak developer yang merilis proyeknya.

"Agung Podomoro tetap agresif membangun dan mengembangkan proyek – proyek properti baru agar pelaku usaha yang tergantung dengan sektor properti tetap bisa hidup dan membuka lapangan kerja baru." kata Agung. 

Senada, Presiden Direktur PT Era Indonesia Darmadi Dharmawangsa juga melihat bahwa permintaan terhadap properti mengalami pertumbuhan tinggi dalam beberapa tahun terakhir selama pandemi. Ini wajar, sebab investasi properti merupakan jenis investasi di sektor riil yang ditopang kenaikan harga tanah, dan pertumbuhanbya lebih cepat dibandingkan jenis Investasi lainnya.   “Saat kondisi-kondisi ekonomi yang menantang, masyarakat pasti akan mengamankan aset, karena jika hanya menyimpan uang di bank pasti nilainya akan tergerus. Sehingga investasi properti menjadi opsi terbaik. Selama 2022 ekonomi Indonesia tumbuh 5,3 persen di tengah ekonomi global yang stagnan. Sehingga potensi berinvestasi properti tahun ini masih akan sangat tinggi.” Jelas Zaldy.   Kejelian pengembang dalam melihat peluang, menurut Darmadi merupakan salah satu faktor utama yang perlu dipertimbangkan masyarakat dalam berinvestasi properti. Karena hal tersebut akan sangat memengaruhi potensi imbal hasil dari properti yang ditawarkannya. Selain itu, aspek penting lainnya juga terkait delivery, bagaimana pengembang dapat menunaikan target pembangunan sesuai tenggat, dan fasilitas yang diberikan pengembang   "Prinsipnya, Investasi properti bernilai tinggi pasti dihasilkan dari pengembang properti mumpuni. Kini seiring membaiknya ekonomi nasional, peluang investasi properti makin terbuka lebar. Apalagi sejumlah stimulus dari pemerintah juga masih akan berlaku tahun ini, ditambah kemudahan-kemudahan pembayaran yang ditawarkan pengembang." pungkas Darmadi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dina Hutauruk