JAKARTA. Perusahaan properti menyambut tahun 2014 dengan rasa pesimistis. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), misalnya, hanya memproyeksikan pendapatan maupun laba bersihnya tumbuh sama dengan rata-rata industri yaitu sebesar 10%. Padahal pengembang ini berhasil meraih pertumbuhan 30% di tahun-tahun sebelumnya. "Siklus properti sangat bergantung pada suku bunga bank. Apalagi, pemilu yang akan digelar tahun depan bisa membawa dampak psikologis," jelas Wakil Direktur Utama APLN Indra Wijaya di Jakarta, Rabu (27/11). Sebagai langkah antisipasi, Agung Podomoro akan menyesuaikan produk dari segi harga atau metode pembayaran. "Kami akan fokus ke segmen menengah dan menawarkan metode pembayaran yang lebih beragam selain kredit pemilikan rumah (KPR)," terangnya.
Agung Podomoro pangkas target tahun depan
JAKARTA. Perusahaan properti menyambut tahun 2014 dengan rasa pesimistis. PT Agung Podomoro Land Tbk (APLN), misalnya, hanya memproyeksikan pendapatan maupun laba bersihnya tumbuh sama dengan rata-rata industri yaitu sebesar 10%. Padahal pengembang ini berhasil meraih pertumbuhan 30% di tahun-tahun sebelumnya. "Siklus properti sangat bergantung pada suku bunga bank. Apalagi, pemilu yang akan digelar tahun depan bisa membawa dampak psikologis," jelas Wakil Direktur Utama APLN Indra Wijaya di Jakarta, Rabu (27/11). Sebagai langkah antisipasi, Agung Podomoro akan menyesuaikan produk dari segi harga atau metode pembayaran. "Kami akan fokus ke segmen menengah dan menawarkan metode pembayaran yang lebih beragam selain kredit pemilikan rumah (KPR)," terangnya.