Agung Podomoro terjun ke bisnis pendidikan



Semakin banyak saja korporasi yang terjun ke bisnis pendidikan. Jika sebelumnya ada Grup Sinarmas yang mendirikan Institut Teknologi Sains Bandung dan Sinarmas World Academy, lalu ada Universitas Bakrie milik Yayasan Pendidikan Bakrie, President University milik PT Kawasan Industri Jababeka, Universitas Multimedia Nusantara milik Grup Kompas Gramedia, Ciputra Foundation dengan Universitas Ciputra Entrepreneurships Center dan PT Kalbe Farme Tbk dengan Institut Teknologi dan Bisnis Kalbe.

Nah, kini giliran Agung Podomoro Group (APG). Namun berbeda dengan korporasi yang lainnya yang lebih mendirikan sendiri sekolahnya, APG justru mengakusisi North Jakarta International School (NJIS) melalui Yayasan Pendidikan Agung Podomoro (YPAG).

Indra Wijaya, Wakil Direktur Utama II PT Agung Podomoro Land Tbk mengungkapkan dipilihnya mengakuisisi sekolah yang telah bediri dikarenakan sejumlah pertimbangan.


Pertama yakni NJIS sudah berdiri sejak lama yakni pada tahun 1990. NJIS juga merupakan sekolah yang terakreditasi penuh oleh komisi akreditasi International Western Association School dan Colleges (WASC) yang berpusat di California, Amerika Serikat. Tak hanya itu, NJIS juga merupakan anggota dari The East Asia Regional Council of School (EARCOS), yakni institusi yang menaungi sekolah-sekolah international di kawasan Asia Fasifik.

Pertimbangan lainnya yakni APG juga sudah beberapa kali melakukan kerja sama di bidang pendidikan dengan NJIS. "Jadi, ketika NJIS sedang kesulitan, akhirnya kami memutuskan untuk masuk," kata Indra, usai peresmian gedung baru NJIS di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Rabu (5/9) siang tadi.

Sayangnya Indra tidak mengungkapkan berapa nilai akuisisi tersebut. Yang pasti kata dia, dana yang digunakan berasal dari Agung Podomoro Group, bukan dari Agung Podomoro Land. "Gedung baru ini yang menjadi salah satu bentuk pendanaan kami kepada NJIS," imbuhnya. Sejatinya NJIS mulai ditangani oleh APG pada 3 juni 2011 lalu, dan pendaftaran siswa baru dimulai pada Agustus 2012. Gedung baru tersebus bisa menampung hingga 1.400 siswa.

Saat ini NJIS baru menerima siswa mulai dari taman Kanak-kanak sampai dengan grade 12 atau sekolah menengah atas. Rencananya APG juga akan mendirikan univesitas dalam waktu dekat ini. "Kami sudah mengajukan ijinnya ke Dikti (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi). Begitu ijinnya keluar kami akan mulai bangun gedungnya. Lahannya sendiri sudah kami siapkan," katanya.

Trihatma Kusuma Haliman, CEO APG yang juga Ketua YPAP mengungkapkan masuknya APG ke dunia pendidikan dikarenakan setiap tahun ada sekitar 50 ribu anak Indonesia yang memilih bersekolah di luar negeri. Dan ketika sudah menyelesaikan pendidikan, mereka enggan pulang ke Indonesia untuk ikut membangun negerinya sendiri dan lebih memilih tinggal dan bekerja di negara lain. Jadi menurutnya hal itu sangat disayangkan sekali.

Untuk itu, APG akan gencar mendirikan sekolah-sekolah bertaraf international. "Khusus untuk universitas, kami sudah menandatangani MoU dengan Babson Colege, yakni sebuah institusi terbaik dunia untuk bidang Entrepreneur," ungkap Trihatma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Hendra Gunawan