JAKARTA. Bank ICB Bumiputera menargetkan sudah bisa naik kelas ke BUKU II Agustus mendatang. Kelas BUKU II merupakan kelompok bank umum dengan modal inti berkisar Rp 1 triliun – Rp 5 triliun. Bank ICB Bumiputera berhasil meraih tambahan modal Rp 800 miliar dari proses penawaran umum terbatas (rights issue) yang baru saja dilakukan.
Menurut Eddy Rainal Sinulingga, Presiden Direktur Bank ICB Bumiputera, hingga per Juni 2014 atau akhir Kuartal II 2014, modal inti Bank ICB Bumiputera sudah mencapai Rp 1,3 triliun. “Sebab kami berhasil mendapatkan dana sebesar Rp 800 yang menjadi tambahan modal,” kata Eddy saat dihubungi KONTAN, Jumat, (11/7).
Namun Eddy menegaskan proses resmi pembelian saham baru oleh para pemegang saham lama baru akan rampung pada Agustus mendatang. “Sehingga kita baru akan naik kelas BUKU II pada Agustus mendatang,” pungkas mantan Direktur Utama Bank Papua tersebut.
Berdasarkan laporan keuangan kuartal I tahun ini, modal inti Bank ICB Bumiputera mencapai Rp 567,21 miliar. Sehingga Bank ICB Bumiputera saat ini masih bercokol di kelompok BUKU I atau bank umum dengan modal inti berkisar Rp 100 miliar – Rp 1 triliun.
Adapun komposisi pemegang saham Bank ICB Bumiputera mengalami perubahan setelah Group MNC masuk menjadi salah satu pemegang saham melalui MNC Kapital. Kini pemegang saham pengendali (PSP) masih ICB Financial Group Holding AG Swiss dengan kepemilikan 45,90% saham. Selanjutnya MNC Kapital Indonesia memegang 25% saham. AJB Bumiputera kini hanya memegang 5,28% saham. Terakhir 22,82% saham dikuasai masyarakat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News