Agustus, impor sepatu naik 20%



JAKARTa. Lebaran kian mendongkrak impor sepatu. Maklum, banyak orang merasa kurang afdol mudik dan merayakan Lebaran tanpa mengenakan sepatu baru. Maka penjualan sepatu pun naik, termasuk sepatu impor. Selain itu, "Momen Lebaran setelah back to school turut mendongkrak impor sepatu," kata Binsar Marpaung, Sekretaris Jendral Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), kepada KONTAN, Senin (20/9).Menurut catatan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), sepanjang Agustus 2010, impor sepatu Indonesia mencapai US$ 81,14 juta. Nilai ini naik 20% ketimbang impor sepatu bulan Juli 2010 sebesar US$ 67,62 juta. Naiknya impor sepatu di bulan Agustus lalu menambah daftar panjang gerojokan impor sepatu. Menurut data Kementerian Perdagangan, impor alas kaki Januari hingga Juni 2010 mencapai US$ 58,8 juta. Angka ini melonjak 61,9% dibanding impor alas kaki selama semester pertama 2009 sebanyak US$ 36,3 juta. Impor sepatu terbesar berasal dari China, dengan porsi 90% dari total impor. Sisanya didatangkan dari Thailand, Hong Kong, dan negara lain.Binsar memperkirakan, impor sepatu di semester II-2010 akan naik sekitar 15%-25% ketimbang semester I-2010. Walhasil, total impor sepatu Indonesia tahun 2010 ini diperkirakan mencapai US$ 132,2 juta. Perkiraan ini naik 0,44% dibanding impor sepatu 2009 sebanyak US$ 131,62 juta.

Semua melonjak

Dewan Penasehat Aprisindo Djimanto menambahkan, sepanjang enam bulan pertama tahun ini saja, lonjakan impor hampir terjadi di semua kategori sepatu. Antara lain, sepatu non-olahraga (fashion atau casual), sepatu olahraga, dan sepatu khusus. Yang termasuk kategori sepatu khusus, antara lain sepatu balet, sepatu kesehatan, sepatu boot, dan sepatu karet.Selama semester I-2010 lalu, impor sepatu khusus mencapai US$ 5,45 juta. Angka ini melonjak 226,3% dibandingkan impor sepatu khusus semester pertama 2009 yang sebanyak US$ 1,67 juta. Demikian pula dengan impor sepatu olahraga. Pada semester pertama 2010, impornya mencapai US$ 21,95 juta. Nilai impor ini naik 52,3% dibanding periode sama 2009 yang sebesar US$ 14,41 juta.Sedangkan impor sepatu non-olahraga di sepanjang semester pertama 2010 melonjak 55,57% dibanding periode yang sama 2009. Secara keseluruhan, nilai impor sepatu di semester pertama tahun ini mencapai US$ 31,41 juta. Pencapaian ini lebih tinggi 55,6% dibandingkan dengan nilai impor sepatu di semester I-2009 yang sebesar US$ 20,19 juta."Produk sepatu impor sudah memenuhi 40% dari keseluruhan pangsa pasar sepatu di Indonesia yang mencapai Rp 25 triliun per tahun," kata Djimanto. Padahal, tahun sebelumnya, pangsa pasar produk impor baru 35%.Saat ini, menurut Djimanto, kapasitas terpasang pabrik sepatu di Indonesia 1,18 miliar pasang per tahun. Namun, gara-gara tergerus oleh serbuan produk impor, produksi turun menjadi 800 juta pasang, alias hanya 68% dari total kapasitas produksi.Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri (BPPI) Kementerian Perindustrian Dedi Mulyadi menyatakan, untuk mengatasi gerusan impor tersebut, pemerintah sedang menggalakkan penggunaan produk alas kaki buatan dalam negeri.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: