SHANGHAI. Tingkat inflasi China pada Agustus lalu melorot dari level tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Data yang dirilis National Bureau of Statistics China di Beijing hari ini menunjukkan, indeks harga konsumen China naik 6,2% dibanding tahun sebelumnya. Angka tersebut sesuai dengan prediksi 31 ekonom yang disurvei Bloomberg. Sebagai perbandingan, indeks harga konsumen China pada Juli lalu naik 6,5%. Pergerakan inflasi yang moderat ini akan mendorong pemerintah China untuk menahan suku bunga acuannya. Sebelumnya, dalam kurun waktu setahun terakhir ini, China sudah menaikkan suku bunga sebanyak lima kali. Langkah yang sama juga dilakukan oleh negara-negara Asia lainnya seperti Korea Selatan dan Indonesia. "Periode emas China dengan pertumbuhan ekonomi tinggi dan inflasi rendah sudah berganti. Saat ini, pemerintah China tengah berupaya untuk menyeimbangkan antara lapangan kerja dan lonjakan harga. Saya memprediksi, pemerintah tidak akan mengubah kebijakannya dalam waktu dekat. Namun, ada kemungkinan bakal ada pelonggaran kebijakan sebelum akhir tahun ini," papar Paul Cavey, ekonom Macquarie Securities Ltd.
Agustus, inflasi China melorot dari posisi tertinggi dalam tiga tahun
SHANGHAI. Tingkat inflasi China pada Agustus lalu melorot dari level tertinggi dalam tiga tahun terakhir. Data yang dirilis National Bureau of Statistics China di Beijing hari ini menunjukkan, indeks harga konsumen China naik 6,2% dibanding tahun sebelumnya. Angka tersebut sesuai dengan prediksi 31 ekonom yang disurvei Bloomberg. Sebagai perbandingan, indeks harga konsumen China pada Juli lalu naik 6,5%. Pergerakan inflasi yang moderat ini akan mendorong pemerintah China untuk menahan suku bunga acuannya. Sebelumnya, dalam kurun waktu setahun terakhir ini, China sudah menaikkan suku bunga sebanyak lima kali. Langkah yang sama juga dilakukan oleh negara-negara Asia lainnya seperti Korea Selatan dan Indonesia. "Periode emas China dengan pertumbuhan ekonomi tinggi dan inflasi rendah sudah berganti. Saat ini, pemerintah China tengah berupaya untuk menyeimbangkan antara lapangan kerja dan lonjakan harga. Saya memprediksi, pemerintah tidak akan mengubah kebijakannya dalam waktu dekat. Namun, ada kemungkinan bakal ada pelonggaran kebijakan sebelum akhir tahun ini," papar Paul Cavey, ekonom Macquarie Securities Ltd.