JAKARTA. Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hingga Agustus mencapai Rp 24,3 triliun. Angka ini naik 20% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 20,2 triliun. Perbankan pelat merah ini menargetkan pertumbuhan KPR di atas 28%. Dalam keterangan pers yang diterima KONTAN, Kamis (27/9) tercatat pangsa pasar KPR Bank Mandiri secara nasional adalah 9,82% (Posisi Juli 2012). Bank Mandiri pun terus mengembangkan jaringan distribusi pemasaran dan memperkenalkan skema KPR yang disesuaikan dengan risiko dan kebutuhan setiap nasabah. Agar target pertumbuhan tercapai, bank berkode saham BMRI itu tak hanya fokus di Jakarta tapi juga memperkuat bisnis KPR di Jawa Timur. Di wilayah ini, hingga Agustus KPR yang mengalir adalah Rp 3 triliun atau tumbuh 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Dan untuk memperkuat pasar di Jawa Timur, Bank Mandiri menggelar Mandiri KPR Expo di Galaxy Mall Surabaya pada 24 – 30 September 2012. Di event tersebut, Mandiri menggandeng partisipasi 15 developer terkemuka yang memiliki 35 proyek perumahan di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Malang. Bunga rendah Menurut Executive Vice President Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri Mansyur S. Nasution, pada expo tersebut Bank Mandiri Menawarkan suku bunga kompetitif yaitu mulai dari 6,75% per tahun (fixed selama 2 tahun pertama) dan 9,75% per tahun (fixed pada tahun ketiga), serta penawaran menarik lainnya di lokasi perumahan tertentu. “Kondisi Perekonomian Indonesia terus membaik dan berdampak pada bertambahnya masyarakat kelas menengah yang membutuhkan tempat tinggal termasuk di Jawa Timur sebagai salah satu provinsi besar di Indonesia. Kami pun yakin potensi pasar di wilayah ini sangat besar,” kata Mansyur. Sebagai catatan saja, saat ini Mandiri memiliki 57 unit kerja pemroses kredit (processing center) yang terdiri dari 20 kantor bisnis kredit konsumer (consumer loan business center/CLBC) dan 37 outlet bisnis kredit konsumer (consumer loan business outlet/CLBO) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Pengembangan unit kerja pemroses kredit ini bertujuan untuk mendekatkan Bank Mandiri ke nasabah, sehingga proses persetujuan KPR bisa selesai lebih cepat. Sementara itu, skema pembiayaan yang dimiliki Bank Mandiri meliputi, KPR reguler (untuk pembelian rumah dalam kondisi baru maupun lama), KPR Duo (untuk memiliki rumah dan kendaraan baru dalam satu fasilitas kredit) dan KPR fleksibel (fasilitas revolving dalam jangka waktu tertentu atas sebagian dari fasilitas kredit). Produk lainnya, berupa KPR angsuran berjenjang, di mana nasabah bisa mendapat keringanan pembayaran sebagian pokok KPR selama tiga tahun pertama. KPR top up, yang memungkinkan nasabah existing KPR lancar dapat menambah outstanding pinjamannya, KPR take over, berupa pemindahan fasilitas KPR dari bank lain ke Bank Mandiri dan KPR konstruksi, yang diberikan untuk membiayai pembangunan rumah tinggal.
Agustus, KPR Bank Mandiri tumbuh 20%
JAKARTA. Penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) hingga Agustus mencapai Rp 24,3 triliun. Angka ini naik 20% dari periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 20,2 triliun. Perbankan pelat merah ini menargetkan pertumbuhan KPR di atas 28%. Dalam keterangan pers yang diterima KONTAN, Kamis (27/9) tercatat pangsa pasar KPR Bank Mandiri secara nasional adalah 9,82% (Posisi Juli 2012). Bank Mandiri pun terus mengembangkan jaringan distribusi pemasaran dan memperkenalkan skema KPR yang disesuaikan dengan risiko dan kebutuhan setiap nasabah. Agar target pertumbuhan tercapai, bank berkode saham BMRI itu tak hanya fokus di Jakarta tapi juga memperkuat bisnis KPR di Jawa Timur. Di wilayah ini, hingga Agustus KPR yang mengalir adalah Rp 3 triliun atau tumbuh 25% dibandingkan tahun sebelumnya. Dan untuk memperkuat pasar di Jawa Timur, Bank Mandiri menggelar Mandiri KPR Expo di Galaxy Mall Surabaya pada 24 – 30 September 2012. Di event tersebut, Mandiri menggandeng partisipasi 15 developer terkemuka yang memiliki 35 proyek perumahan di wilayah Surabaya, Sidoarjo, Gresik dan Malang. Bunga rendah Menurut Executive Vice President Coordinator Consumer Finance Bank Mandiri Mansyur S. Nasution, pada expo tersebut Bank Mandiri Menawarkan suku bunga kompetitif yaitu mulai dari 6,75% per tahun (fixed selama 2 tahun pertama) dan 9,75% per tahun (fixed pada tahun ketiga), serta penawaran menarik lainnya di lokasi perumahan tertentu. “Kondisi Perekonomian Indonesia terus membaik dan berdampak pada bertambahnya masyarakat kelas menengah yang membutuhkan tempat tinggal termasuk di Jawa Timur sebagai salah satu provinsi besar di Indonesia. Kami pun yakin potensi pasar di wilayah ini sangat besar,” kata Mansyur. Sebagai catatan saja, saat ini Mandiri memiliki 57 unit kerja pemroses kredit (processing center) yang terdiri dari 20 kantor bisnis kredit konsumer (consumer loan business center/CLBC) dan 37 outlet bisnis kredit konsumer (consumer loan business outlet/CLBO) yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Pengembangan unit kerja pemroses kredit ini bertujuan untuk mendekatkan Bank Mandiri ke nasabah, sehingga proses persetujuan KPR bisa selesai lebih cepat. Sementara itu, skema pembiayaan yang dimiliki Bank Mandiri meliputi, KPR reguler (untuk pembelian rumah dalam kondisi baru maupun lama), KPR Duo (untuk memiliki rumah dan kendaraan baru dalam satu fasilitas kredit) dan KPR fleksibel (fasilitas revolving dalam jangka waktu tertentu atas sebagian dari fasilitas kredit). Produk lainnya, berupa KPR angsuran berjenjang, di mana nasabah bisa mendapat keringanan pembayaran sebagian pokok KPR selama tiga tahun pertama. KPR top up, yang memungkinkan nasabah existing KPR lancar dapat menambah outstanding pinjamannya, KPR take over, berupa pemindahan fasilitas KPR dari bank lain ke Bank Mandiri dan KPR konstruksi, yang diberikan untuk membiayai pembangunan rumah tinggal.