KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody's Analytics memprediksi, neraca perdagangan Indonesia akan kembali defisit pada Agustus tahun ini. Kendati demikian, nilainya tidak sebesar bulan sebelumnya. Pertumbuhan ekspor sepertinya belum mampu melampaui kinerja impor. Dalam risetnya, Moody's memperkirakan, defisit neraca perdagangan akan menyempit menjadi US$ 1,09 miliar, setelah mencatat defisit US$ 2,03 miliar di Juli lalu. Menurut Moody's, impor bulan Juli yang besar dan kuat disebabkan oleh defisit baik di sektor migas maupun nonmigas, yang biasanya defisit hanya terjadi pada sektor migas saja. Menurut Moody's, pelemahan nilai tukar rupiah berperan pada kinerja impor. "Karena telah berada di antara mata uang berkinerja terburuk di Asia di tahun ini," kata Moody's dalam keterangannya.
Agustus, Moody's ramal defisit neraca dagang akan menyempit jadi US$ 1,09 miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Moody's Analytics memprediksi, neraca perdagangan Indonesia akan kembali defisit pada Agustus tahun ini. Kendati demikian, nilainya tidak sebesar bulan sebelumnya. Pertumbuhan ekspor sepertinya belum mampu melampaui kinerja impor. Dalam risetnya, Moody's memperkirakan, defisit neraca perdagangan akan menyempit menjadi US$ 1,09 miliar, setelah mencatat defisit US$ 2,03 miliar di Juli lalu. Menurut Moody's, impor bulan Juli yang besar dan kuat disebabkan oleh defisit baik di sektor migas maupun nonmigas, yang biasanya defisit hanya terjadi pada sektor migas saja. Menurut Moody's, pelemahan nilai tukar rupiah berperan pada kinerja impor. "Karena telah berada di antara mata uang berkinerja terburuk di Asia di tahun ini," kata Moody's dalam keterangannya.