KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kelesuan bisnis asuransi umum masih berlanjut sampai delapan bulan pertama tahun ini. Otoritas Jasa Keuangan mencatat sampai bulan Agustus kemarin premi bruto yang dikumpulkan pelaku usaha di segmen ini masih mencatatkan penurunan. Per bulan Agustus 2017, pelaku usaha asuransi umum mengumpulkan premi bruto sebesar Rp 34,15 triliun. Angka ini turun tipis ketimbang periode yang sama di tahun lalu yang tercatat sebanyak Rp 34,54 triliun. Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna mengakui penurunan bisnis asuransi umum ini masih tak bisa dilepaskan dari kinerja pertumbuhan ekonomi secara makro. "Sektor asuransi umum memang masih berkaitan erat dengan kinerja di makro," kata dia belum lama ini. Kondisi ini menyebabkan penundaan sejumlah pencatatan premi di beberapa lini bisnis. Termasuk di segmen pasar korporat yang selama ini memberikan nilai premi yang besar untk didapat pelaku usaha Menengok tren di tahun ini, beberapa lini bisnis asuransi umum memang mencatatkan kemunduran dalam capaian premi. Terutama yang selama ini banyak mengandalkan premi dari segmen korporasi. Contohnya adalah asuransi properti, rangka kapal dan penerbangan. Lalu juga terjadi di lini energi, rekayasa, hingga penjaminan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Agustus, premi asuransi umum masih turun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tren kelesuan bisnis asuransi umum masih berlanjut sampai delapan bulan pertama tahun ini. Otoritas Jasa Keuangan mencatat sampai bulan Agustus kemarin premi bruto yang dikumpulkan pelaku usaha di segmen ini masih mencatatkan penurunan. Per bulan Agustus 2017, pelaku usaha asuransi umum mengumpulkan premi bruto sebesar Rp 34,15 triliun. Angka ini turun tipis ketimbang periode yang sama di tahun lalu yang tercatat sebanyak Rp 34,54 triliun. Ketua Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI) Dadang Sukresna mengakui penurunan bisnis asuransi umum ini masih tak bisa dilepaskan dari kinerja pertumbuhan ekonomi secara makro. "Sektor asuransi umum memang masih berkaitan erat dengan kinerja di makro," kata dia belum lama ini. Kondisi ini menyebabkan penundaan sejumlah pencatatan premi di beberapa lini bisnis. Termasuk di segmen pasar korporat yang selama ini memberikan nilai premi yang besar untk didapat pelaku usaha Menengok tren di tahun ini, beberapa lini bisnis asuransi umum memang mencatatkan kemunduran dalam capaian premi. Terutama yang selama ini banyak mengandalkan premi dari segmen korporasi. Contohnya adalah asuransi properti, rangka kapal dan penerbangan. Lalu juga terjadi di lini energi, rekayasa, hingga penjaminan. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
