JAKARTA. Peneliti DNA Rusia Profesor Pavlov Ivanov telah mendatangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada hari ini (17/5). Ivanov akan membantu tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk mengidentifikasi sekitar 30 kantong jenazah yang berisi potongan tubuh korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100."Semalam (Rabu malam) Prof Ivanov sudah tiba di Jakarta. Doakan supaya proses pemeriksaan DNA ini dapat lebih cepat selesai," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigadir Jenderal Mussadeq Ishak, di Jakarta.Menurut Mussadeq, meski dibantu oleh peneliti DNA dari Rusia, ia tidak dapat memastikan proses identifikasi akan berjalan lebih cepat dari yang dijadwalkan. Tim DVI pernah menyatakan, proses identifikasi akan memakan waktu dua minggu."Kemarin, ahli patologi Rusia juga sudah bilang begitu, dua minggu. Jadi kami perkirakan waktunya sama saja," imbuh Mussadeq.Sementara itu, Profesor Ivanov menyebut, ia siap untuk membantu identifikasi DNA korban kecelakaan pesawat Sukhoi. "Indonesia adalah negara yang bagus, tapi itu bukan alasan saya untuk berada di sini. Saya datang ke sini untuk membantu permasalahan yang terjadi," kata Ivanov. (Maria Natalia/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ahli DNA Rusia siap identifikasi korban Sukhoi
JAKARTA. Peneliti DNA Rusia Profesor Pavlov Ivanov telah mendatangi Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur pada hari ini (17/5). Ivanov akan membantu tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri untuk mengidentifikasi sekitar 30 kantong jenazah yang berisi potongan tubuh korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100."Semalam (Rabu malam) Prof Ivanov sudah tiba di Jakarta. Doakan supaya proses pemeriksaan DNA ini dapat lebih cepat selesai," kata Kepala Pusat Kedokteran dan Kesehatan Polri, Brigadir Jenderal Mussadeq Ishak, di Jakarta.Menurut Mussadeq, meski dibantu oleh peneliti DNA dari Rusia, ia tidak dapat memastikan proses identifikasi akan berjalan lebih cepat dari yang dijadwalkan. Tim DVI pernah menyatakan, proses identifikasi akan memakan waktu dua minggu."Kemarin, ahli patologi Rusia juga sudah bilang begitu, dua minggu. Jadi kami perkirakan waktunya sama saja," imbuh Mussadeq.Sementara itu, Profesor Ivanov menyebut, ia siap untuk membantu identifikasi DNA korban kecelakaan pesawat Sukhoi. "Indonesia adalah negara yang bagus, tapi itu bukan alasan saya untuk berada di sini. Saya datang ke sini untuk membantu permasalahan yang terjadi," kata Ivanov. (Maria Natalia/Kompas.com)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News