JAKARTA. Sekretaris Majelis Pakar Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Ahmad Yani yakin konflik internal partainya akan berujung pada perdamaian. Yani juga mengaku optimistis, setelah adanya kesepakatan antara dua kubu, Kementerian Hukum dan HAM akan mengakui keputusan pengurus PPP. "Insya Allah akan islah. Sekarang ini akan ditangani oleh Mahkamah Partai," ujar Yani, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (23/9/2014). Menurut Yani, Kementerian Hukum dan HAM juga mengharapkan agar konflik internal PPP bisa diselesaikan terlebih dulu secara internal. "Jadi, bukan tidak akan mengesahkan, melainkan belum karena diserahkan ke proses internal dulu, yaitu melalui Mahkamah Partai," kata dia.
Yani pun menegaskan, partainya tak akan membawa konflik ini ke meja hijau. Pernyataan Suryadharma Ali bahwa ia merasa dizalimi dengan dilengserkan dari kursi ketua umum dan menyatakan akan menggelar muktamar pada Oktober 2014, dinilai Yani, masih bisa dikompromikan. "Kubu Pak SDA maunya Oktober 2014, tapi kubu Pak Emron maunya tahun 2015. Nanti kami akan ambil jalan tengah. Bisa jadi muktamar akan dilakukan pada November atau Desember. Israel dan Hamas saja bisa gencatan senjata, masa PPP enggak bisa?" seloroh Yani. Sebelumnya diberitakan, pasca-pemilu presiden, PPP kembali mengalami konflik internal. Pada 9 September lalu, Suryadharma Ali dipecat dari posisi ketua umum oleh jajaran pengurus Dewan Pimpinan Pusat PPP melalui Rapat Pengurus Harian PPP.