JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku bingung mengapa Wakil Ketua Dewan Pembina Hashim Djojohadikusuma kembali menyinggung permasalahan sumbangan dana pada Pilkada DKI 2012 lalu. Uang kampanye pasangan senilai Rp 52 miliar itu lebih banyak dihabiskan untuk iklan televisi yang menampilkan pasangan ini beserta Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga kakak kandung Hashim. "Kami enggak pernah pakai duit dia. Dia hanya menghabiskan uangnya untuk kampanye televisi yang ada Prabowo dan kami berdua (Jokowi-Basuki)," kata Basuki, di Balaikota, Kamis (9/10/2014). Hashim menilai ada "harga" yang harus dibayar Jokowi karena meninggalkan Jakarta dan mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) lalu. Bahkan, ia menganggap langkah Jokowi sebagai "personal betrayal".
Ahok bingung dengan "dendam" Hashim kepada Jokowi
JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku bingung mengapa Wakil Ketua Dewan Pembina Hashim Djojohadikusuma kembali menyinggung permasalahan sumbangan dana pada Pilkada DKI 2012 lalu. Uang kampanye pasangan senilai Rp 52 miliar itu lebih banyak dihabiskan untuk iklan televisi yang menampilkan pasangan ini beserta Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto yang juga kakak kandung Hashim. "Kami enggak pernah pakai duit dia. Dia hanya menghabiskan uangnya untuk kampanye televisi yang ada Prabowo dan kami berdua (Jokowi-Basuki)," kata Basuki, di Balaikota, Kamis (9/10/2014). Hashim menilai ada "harga" yang harus dibayar Jokowi karena meninggalkan Jakarta dan mencalonkan diri dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) lalu. Bahkan, ia menganggap langkah Jokowi sebagai "personal betrayal".