Ahok bingung pemerintah tak minta KAI bangun LRT



JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku bingung dengan pemerintah pusat yang tidak menunjuk PT Kereta Api Indonesia (KAI) untuk membangun light rail transit (LRT) atau kereta ringan layang di Jakarta. Padahal, lanjut dia, PT KAI mampu membangun LRT antar kota dari Jakarta ke kota mitra sekitar.  

"Tadi juga kami baru ketemu dengan PT KAI, saya juga bingung ya kok pemerintah enggak kasih pembangunan LRT ke KAI malah ke Adhi Karya yang bangun (LRT) gitu. Kami saja mau kerjasama sama PT KAI," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (8/6).  

Pada kesempatan itu, Basuki juga memastikan LRT yang dibangun Pemprov DKI berbeda dengan jalur LRT yang dibangun oleh PT Adhi Karya. 


Koridor yang akan dibangun oleh PT Adhi Karya adalah rute Cibubur-Cawang. Basuki pun belum menyepakati penuh pemberian izin pembangunan LRT oleh PT Adhi Karya. 

Sebab PT Adhi Karya meminta hak pakai lahan yang dibutuhkan dalam proyek pembangunan kereta layang ringan tersebut. 

PT Adhi Karya menginginkan hak pakai atas sejumlah lahan milik Pemprov DKI, antara lain tanah seluas enam hektar di Cibubur untuk depo LRT dan lahan di Cawang untuk stasiun. 

Salah satu lahan yang diminta Adhi Karya adalah lahan milik Pemprov DKI di Cibubur dan Cawang untuk koridor Cibubur-Cawang. 

Sesuai Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, kota Jakarta seharusnya memiliki RTH setidaknya 30 persen dari luas wilayahnya. Sementara itu, RTH Jakarta saat ini hanya sekitar 11 hingga 12 persen dari luas wilayah. 

Ahok, sapaan Basuki tidak ingin gegabah menyepakati kajian PT Adhi Karya ini sebelum mengajukan penerbitan Peraturan Presiden (Perpres) oleh Presiden Joko Widodo. 

Meski demikian, Basuki menyambut baik rencana pembangunan moda transportasi massal di Jakarta, karena akan mengurangi kemacetan. 

"Nanti bisa saja nyambung dan ketemu (antara LRT Adhi Karya dengan DKI). Dari kajian kami, LRT itu membantu mengurangi kemacetan," kata Basuki. 

Pemprov DKI berencana membangun LRT di tujuh koridor. Ketujuh koridor itu, yakni Kebayoran Lama-Kelapa Gading (21,6 km), Tanah Abang-Pulo Mas (17,6 km), Joglo-Tanah Abang (11 km), Puri Kembangan-Tanah Abang (9,3 km), Pesing-Kelapa Gading (20,7 km), Pesing-Bandara Soekarno-Hatta (18,5 Km), dan Cempaka Putih-Ancol (10 km). 

Basuki menganggarkan Rp 500 miliar untuk pembangunan jalur koridor I. Ia menargetkan, pembangunan infrastruktur LRT koridor I sudah dapat dilakukan tahun ini. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia