JAKARTA. Dalam rapat penanganan banjir yang digelar di Balai Kota, Jumat (22/4), Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sempat terlihat emosi saat mendengar informasi bahwa salah satu petugas pintu air di aliran Sungai Ciliwung yang tidak ada di pos jaga saat hujan deras mengguyur Jakarta pada Kamis (21/4) dini hari. Penjagaan pintu air di 13 sungai besar, tak terkecuali Sungai Ciliwung, diketahui merupakan wewenang Balai Besar Wilayah Sungai Ciliwung Cisadane (BBWSCC) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. "Kurang ajar ini. Harus dilaporkan ke Pak Teuku Iskandar (Kepala BBWSCC) supaya orangnya (petugas pintu air) dipecat sekalian," ujar Ahok.
Pada kesempatan itu, Ahok juga menyatakan keinginan agar wewenang penjagaan pintu air di 13 sungai besar diserahkan kepada Pemerintah Provinsi DKI. Ia menilai, Pemprov DKI mampu menjalankan tugas tersebut karena memiliki sumber daya manusia yang cukup. "Petugas kita banyak, kok. Nanti akan saya kirim segera surat ke BBWSCC biar nanti petugas pintu air kita yang ambil alih," ujar Ahok. Seperti diberitakan, hujan deras mengguyur Jakarta pada Kamis dini hari dan menyebabkan munculnya genangan di banyak tempat, antara lain di kawasan Pademangan dan Gunung Sahari.