JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengkritik langkah salah satu penyedia jasa angkutan sepeda motor (ojek) yang membuka rekrutmen pengemudi ojek secara besar-besaran. Menurut Basuki, langkah itu tidak sesuai dengan tujuan awal berdirinya penyedia jasa ojek berbasis aplikasi tersebut. Basuki mengungkapkan, pada awal berdirinya, salah satu tujuan jasa ojek berbasis aplikasi itu adalah untuk membantu menambah penghasilan masyarakat yang sudah lama menjadi pengemudi ojek. Akan tetapi, dibukanya lowongan secara besar-besaran justru akan dimanfaatkan oleh masyarakat yang sebelumnya tidak berprofesi sebagai pengemudi ojek. "Harusnya memang jangan buka banyak lowongan. Tadinya dia kan mau usaha menolong ojek lama (supaya) terangkat. Yang lama enggak terangkat karena dia rekrut orang baru," kata Basuki, yang biasa disapa Ahok, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (18/8).
Ahok kritik rekrutmen besar-besaran tukang ojek
JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengkritik langkah salah satu penyedia jasa angkutan sepeda motor (ojek) yang membuka rekrutmen pengemudi ojek secara besar-besaran. Menurut Basuki, langkah itu tidak sesuai dengan tujuan awal berdirinya penyedia jasa ojek berbasis aplikasi tersebut. Basuki mengungkapkan, pada awal berdirinya, salah satu tujuan jasa ojek berbasis aplikasi itu adalah untuk membantu menambah penghasilan masyarakat yang sudah lama menjadi pengemudi ojek. Akan tetapi, dibukanya lowongan secara besar-besaran justru akan dimanfaatkan oleh masyarakat yang sebelumnya tidak berprofesi sebagai pengemudi ojek. "Harusnya memang jangan buka banyak lowongan. Tadinya dia kan mau usaha menolong ojek lama (supaya) terangkat. Yang lama enggak terangkat karena dia rekrut orang baru," kata Basuki, yang biasa disapa Ahok, di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (18/8).