JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah menginstruksikan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Nandar Sunandar untuk mengirim surat kepada penanggung jawab aksi unjuk rasa, Kamis (21/8) kemarin. Hal ini terkait rusaknya taman-taman di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, akibat terinjak-injak massa pendukung Prabowo-Hatta atas sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK). "Kita akan kirim surat kepada penanggung jawab, koordinator (lapangan), untuk menagih ke mereka ganti ruginya," kata pria yang akrab disapa Ahok itu, di Balaikota Jakarta, Jumat (22/8). Tindakan tegas ini merupakan efek jera kepada perusak fasilitas publik. Ahok geram karena kerusakan taman ini bukan peristiwa yang pertama kali terjadi. Kerusakan taman di Medan Merdeka Barat ini merupakan yang kedua setelah rusaknya taman Imam Bonjol, Mei lalu. Saat itu, para pendukung dua pasangan calon presiden dan wakil presiden merusak taman border yang berada di depan gedung saat pasangan yang didukung mendaftarkan diri ke KPU. "Yang pasti kita minta ganti rugi, sekaligus dengan foto koordinator lapangannya," kata Ahok. Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar mengatakan kerugian taman rusak, mencapai Rp 100-200 juta. Dinas Pertamanan DKI menargetkan, perbaikan taman rampung dalam jangka waktu dua minggu. Beberapa taman yang rusak akibat terinjak-injak massa Prabowo-Hatta adalah taman yang berada di Bunderan Bank Indonesia (BI), patung Arjuna Wiwaha, dan taman sekitar gedung MK. (Kurnia Sari Aziza)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ahok minta koordinator massa ganti taman rusak
JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku telah menginstruksikan Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Nandar Sunandar untuk mengirim surat kepada penanggung jawab aksi unjuk rasa, Kamis (21/8) kemarin. Hal ini terkait rusaknya taman-taman di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, akibat terinjak-injak massa pendukung Prabowo-Hatta atas sidang putusan Mahkamah Konstitusi (MK). "Kita akan kirim surat kepada penanggung jawab, koordinator (lapangan), untuk menagih ke mereka ganti ruginya," kata pria yang akrab disapa Ahok itu, di Balaikota Jakarta, Jumat (22/8). Tindakan tegas ini merupakan efek jera kepada perusak fasilitas publik. Ahok geram karena kerusakan taman ini bukan peristiwa yang pertama kali terjadi. Kerusakan taman di Medan Merdeka Barat ini merupakan yang kedua setelah rusaknya taman Imam Bonjol, Mei lalu. Saat itu, para pendukung dua pasangan calon presiden dan wakil presiden merusak taman border yang berada di depan gedung saat pasangan yang didukung mendaftarkan diri ke KPU. "Yang pasti kita minta ganti rugi, sekaligus dengan foto koordinator lapangannya," kata Ahok. Sementara itu, Kepala Dinas Pertamanan dan Pemakaman DKI Jakarta Nandar Sunandar mengatakan kerugian taman rusak, mencapai Rp 100-200 juta. Dinas Pertamanan DKI menargetkan, perbaikan taman rampung dalam jangka waktu dua minggu. Beberapa taman yang rusak akibat terinjak-injak massa Prabowo-Hatta adalah taman yang berada di Bunderan Bank Indonesia (BI), patung Arjuna Wiwaha, dan taman sekitar gedung MK. (Kurnia Sari Aziza)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News