JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama kembali meminta maaf kepada warga Ibu Kota. Kali ini, ia meminta maaf kepada pelaku usaha yang mengalami kerugian akibat banjir yang melanda Jakarta sejak Senin (9/2/2015) dini hari kemarin. "Kami mohon maaf kepada pelaku usaha, kerugian ekonomi sudah terjadi," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (10/2). Ia mengakui, bencana banjir selama dua hari ini telah melumpuhkan aktivitas perekonomian Ibu Kota, seperti toko-toko yang harus tutup karena distribusi barangnya terhambat atau pusat belanja yang berhenti operasi karena kawasannya terendam banjir dan tidak bisa dilintasi kendaraan.
Ia pun berjanji, Pemprov DKI akan berupaya mengantisipasi serta menanggulangi bencana banjir agar tidak terjadi kembali. "Jakarta satu jam satu menit pun tidak boleh tergenang lagi karena akan memacetkan ekonomi," kata Basuki. Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Kadin DKI Jakarta Sarman Simanjorang memperkirakan, ada sekitar 75.000 kios dan toko yang tersebar di pusat belanja di lima wilayah kota yang tidak beroperasi. "Jika omzet mereka per hari dirata-ratakan Rp 20 juta per hari, kerugian yang dialami mencapai Rp 1,5 triliun tiap harinya," kata Sarman, dalam keterangan tertulisnya. Kerugian ini, lanjut dia, hanya terjadi pada sektor perdagangan di pusat bisnis. Perkiraan kerugian ini belum termasuk kerugian akibat dari jalur distribusi yang stagnan, omzet hotel, dan restoran yang juga dipastikan menurun. Ketua Komite Daging Sapi itu mengatakan, banjir tahun ini membuktikan bahwa Pemprov DKI Jakarta belum mampu mengatasi permasalahan banjir Ibu Kota. Sebagai kota jasa, lanjut dia, Pemprov DKI harus dapat segera mengatasi dampak banjir ini karena sudah mengancam kelangsungan bisnis. Adapun beberapa pusat bisnis yang tidak beroperasi atau operasionalnya terganggu akibat banjir contohnya ialah wilayah Jakarta Timur di sepanjang Jatinegara Plaza.
Kemudian, di wilayah Jakarta Barat, pusat bisnis yang terganggu operasionalnya ialah Ciputra MalI, Central Park, Glodok City, Pasar HWI Lindeteves, Glodok Jaya, Glodok Mangga Besar, Puri Indah Mall, Roxi Square, Mall Taman Anggrek, PX Pavillion, Lippo Mall Puri, dan WTC Mangga Dua. Selanjutnya, di Jakarta Pusat ada ITC Harco Mas, Mangga Dua Mall, dan Plaza Harco Electronic. Pusat bisnis yang paling banyak terganggu operasionalnya di wilayah Jakarta Utara ialah Mangga Dua Square, Electronic City. Lalu, ada pula ITC Mangga Dua, Mall Kelapa Gading, Mall Artha Gading, Mall Kelapa Gading 1 dan 2, Mall Kelapa Gading Square, Mall Sport Kelapa Gading, La Piazza Kelapa Gading, sedangkan pusat bisnis wilayah Jakarta Selatan cenderung tidak separah seperti wilayah lainnya. (Kurnia Sari Aziza) Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Sanny Cicilia