Ahok minta mundur 2 meter, pedagang tawar 1 meter



JAKARTA. Pedagang tanaman di Jalan Asia Afrika, Senayan, Jakarta Selatan, keberatan memundurkan dagangannya dua meter dari trotoar. Mereka meminta Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama memberi toleransi agar tempat dagang mereka hanya mundur satu meter dari trotoar."Pak Ahoknya kasih toleransilah. Soalnya saya dagang di sini sudah puluhan tahun," ujar Njen (50), ketua kelompok tanaman hias Senayan, kepada Kompas.com, Minggu (25/8/2013).Menurut Njen, trotoar yang digunakan untuk berjualan tanaman sangat kecil sehingga jika harus mundur dua meter, itu tidak mampu menampung barang dagangan mereka.Njen mengatakan, diberlakukan peraturan seperti itu tidak masalah. Yang penting, kata dia, Basuki bisa memberikan kebijaksanaan kepada pedagang tanaman di Senayan.Iwan (38), juga pedagang tanaman di Senayan, mengatakan hal senada. Menurutnya, pedagang di sana setuju soal kerapian seperti yang diinginkan Pemprov DKI Jakarta."Tapi, kalau bisa sih jangan dua meter, soalnya trotoarnya kecil. Kalau mundur dua meter, nanti abis dong tanamannya, kasihan pedagangnya," tawar Iwan.Menurut Husen (45), pedagang tanaman di Senayan, sudah mundur satu meter saat zaman Gubernur DKI Jakarta dipegang Sutiyoso. Dia menegaskan bahwa pedagang tanaman hias di tempat itu justru membantu program pemerintah seperti penghijauan.Ia mengungkapkan bahwa dirinya secara pribadi ingin bertahan tetap berdagang tanaman hias. Dia tidak rela diusir karena sudah berdangang di tempat itu sejak dua puluh tahun lalu. "Kita juga tidak mengganggu penjalan kaki, kok."Dia menyatakan siap digusur jika memang tidak boleh mundur hanya satu meter. Hanya, Basuki diminta menyediakan tempat relokasi. "Dia harus cari solusi juga, jangan main-main gusur aja. Habis mau cari kerja di mana kita," kata Husen.Basuki sebelumnya mengatakan bahwa pedagang tanaman harus mundur dua meter. Jika salah satu dari pedagang tak mau mundur, seluruh pedagang akan diusir. Menurut dia, keberadaan pedagang tanaman hias memang membantu penghijauan, tetapi mereka mengganggu lahan pejalan kaki. Mereka juga disebutnya ikut menyumbang kemacetan di kawasan tersebut. (Kompas.com)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie