Ahok minta swasta menyumbang truk sampah



JAKARTA. Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menerima sebanyak lima truk sampah sumbangan PT Pelabuhan Indonesia (Persero). Dalam sambutannya, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku senang menerima sumbangan truk sampah itu.

Basuki mengaku trauma karena anggaran pengadaan truk sampah pada APBD 2013 tiba-tiba menghilang. Padahal, saat itu, anggarannya sudah tersedia dan pengadaan truk sampah sudah dimasukkan ke dalam e-katalog LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah).

"Kami berterimakasih pada PT Pelindo yang sudah memberikan truk sampah karena kadang-kadang DKI itu aneh. Mau beli truk sampah, eh anggarannya hilang, enggak tahu deh ada hubungannya denngan 'siluman' atau tidak," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (11/5).


Setelah gagal membeli unit truk sampah, Basuki kembali menyayangkan kebijakan Dinas Kebersihan DKI yang memilih menyewa dibanding membeli truk sampah. Padahal, lanjut dia, seharusnya Dinas Kebersihan DKI sebelum mengadakann truk bisa berkoordinasi terlebih dahulu dengan produsen terkemuka, seperti misalnya Hino, Scania, dan Toyota.

"Harusnya DKI bisa beli truk banyak, bukannya saya sombong, tapi harga UPS fungsi USB saja bisa sampai Rp 1,2 triliun. Dinas (Kebersihan) bisik-bisik saja sama produsen dari tahun lalu, minta mereka produksi truk sampah 500 unit mampu enggak, nanti tinggal dimasukin ke e-katalog LKPP. Kan gampang, tinggal panggil produsen, uang turun cair, kami langsung beli, enggak usah sewa truk lagi," kata Basuki.

Tahun 2014 lalu, Basuki menceritakan pernah berdiskusi dengan Hino. Saat itu, ia menantang Hino untuk menawarkan bus transjakarta berbahan bakar gas kepada DKI.

Kepada Basuki, Hino menjanjikan mampu memproduksi 1.000 unit bus transjakarta BBG tiap tahunnya. Kemudian, Basuki kembali menantang Hino untuk memproduksi 2.000 unit bus transjakarta BBG.

"Hino bilang, 'kami sanggup produksi transjakarta bahan bakar gas hingga 2.000 unit, tapi DKI mau beli enggak?'. Saya bilang, saya akan beli semua bus itu asal dimasukkan dulu ke LKPP, karena saya ingin mengganti seluruh bus yang jelek-jelek. Tahun ini, Dinas Kebersihan masih menganggarkan sewa truk sampah Rp 200 miliar," kata Basuki.

Adapun penandatanganan pemberian unit truk sampah tersebut dilakukan oleh Direktur Utama (Dirut) PT Pelindo RJ Lino dan Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) DKI Heru Budi Hartono. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie