Ahok pastikan obat Buvanest Spinal telah ditarik



JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) memastikan obat anestesi Buvanest Spinal sudah ditarik peredarannya dari Jakarta. Obat ini sebelumnya menyebabkan dua pasien di Rumah Sakit Siloam Karawaci Tangerang, meninggal dunia setelah diduga isi obat tersebut ditukar.

"Sudah ditarik ya, saya sudah dapat laporan Dinas Kesehatan," kata Basuki, di Balai Kota, Selasa (17/2).

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Koesmedi, menjelaskan, sebelum penarikan obat anestesi itu, pihaknya sudah memanggil Kalbe Farma. Kemudian, Kalbe Farma memberi bukti kepada Dinas Kesehatan DKI bahwa obat tersebut telah ditarik dari peredarannya di Jakarta.


Meski memastikan anestesi itu sudah ditarik, Koesmedi mengatakan, Dinas Kesehatan tidak turun langsung menarik obat yang diduga tertukar Asam Tranexamat.

"Karena (kejadian dua pasien meninggal) bukan di wilayah kami dan bukan kami yang keluarkan izin, jadi kami tidak turun. Setahu saya Kemenkes dan BPOM sudah turun," kata mantan Dirut RSUD Tarakan itu.

Sebelumnya, pada Jumat (13/2) lalu beredar informasi ada dua orang yang meninggal di ICU RS Siloam Karawaci akibat obat buvanest spinal atau intratekal.  Setelah diberikan obat, kedua pasien yang belum diketahui namanya ini mengeluh gatal-gatal. Tidak lama kemudian, keduanya mengalami kejang, dan akhirnya meninggal dunia dalam tempo waktu kurang dari 24 jam.

Belakangan diketahui obat produksi PT Kalbe Farma itu diduga bukan berisi Bupivacaine atau untuk pembiusan, melainkan asam traneksamat yang bekerja untuk mengurangi pendarahan. Kasus ini terjadi pada pasien yang melakukan operasi caesar dan urologi. Kalbe Farma langsung menarik 2 produk yakni seluruh batch Buvanest Spinal 0,5 persen Heavy 4 ml dan Asam Tranexamat Generik 500 mg/Amp 5 ml dengan nomor 629668 dan 630025. (Kurnia Sari Aziza)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie