JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama mengaku santai menghadapi aksi unjuk rasa yang dilakukan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) dan menolaknya sebagai gubernur. Bahkan, ia mengaku tidak akan menambah jumlah personel keamanan dari kepolisian. "Ah ngapain (takut), enggak usah (tambah pengamanan). Mereka ini kan pakai strategi perang lama. Hahahaha," kata Basuki tertawa, di Balaikota, Jumat (10/10). Strategi perang lama yang dimaksud Basuki adalah jika aksi unjuk rasa berujung rusuh, mereka hanya melempar batu dan benda lainnya. Sehingga, lanjut dia, pengamanan yang ada kini sudah cukup memberikan rasa aman pada dirinya.
Saat ini, pria yang akrab disapa Ahok itu memiliki sekitar 10 pengawal pribadi yang melekat. Setelah aksi unjuk rasa FPI yang berujung ricuh pada Jumat (3/10) lalu, ratusan polisi dengan persenjataan lengkap pun selalu bersiaga di depan gedung DPRD DKI Jakarta.