Ahok tak jadi temani PM Mesir ke Waduk Pluit



JAKARTA.  Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama batal menemani Perdana Menteri Mesir untuk berkunjung ke Waduk Pluit dan rumah susun sederhana sewa (rusunawa) di Jakarta Utara, Kamis (23/4). Hal ini karena Basuki harus menghadiri sidang paripurna pembacaan rekomendasi laporan kegiatan pertanggungjawaban (LKPJ) oleh DPRD DKI.

"Kayaknya bisa enggak jadi. Soalnya paripurna pasti lelet ini, dua agenda lagi," ujar Basuki di Balai Kota, Kamis.

Basuki mengatakan ada dua agenda ketika sidang paripurna nanti. Selain mendengar rekomendasi LKPJ dari DPRD, Basuki juga akan membacakan pidato tentang tiga rancangan peraturan daerah.


Di antaranya Raperda tentang Keparisiwataan, Raperda tentang Pelestarian Kebudayaan Betawi, dan Raperda tentang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau Kecil.

Oleh karena itu, Basuki meminta kepada Wali Kota Jakarta Utara serta Kepala Dinas Perumahan untuk mendampingi Perdana Menteri Mesir mewakili dia.

Menurut Basuki, PM Mesir akan mengerti dan tidak akan keberatan. Sebab, PM Mesir juga merupakan pejabat negara yang paham peraturan parlemen.

"Saya minta Wali Kota dan Dinas perumahan temenin aja buat jelasin. Dia (PM Mesir) mengerti lah kalau parlemen," ujar pria yang biasa disapa Ahok itu.

Untuk diketahui, Waduk Pluit merupakan program unggulan pada masa pemerintahan Jokowi-Basuki saat masih memimpin Ibu Kota.

Kawasan Waduk Pluit merupakan kawasan pertama yang ditertibkan dari perkampungan kumuh yang menyebabkan tampungan air tersebut menjadi dangkal.

Warga-warga bantaran Waduk Pluit kini telah direlokasi ke rusunawa Muara Baru yang lokasinya saling berdekatan. Basuki mengatakan PM Mesir memang sudah lama ingin melihat daerah itu. (Jessi Carina)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie