JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yakin jumlah dana iuran dari buruh yang selama ini masuk ke pengurus asosiasi sangat besar. Karena itu, ia menantang asosiasi-asosiasi buruh untuk berani mengaudit dana iuran yang selama ini mengalir ke mereka. Basuki menilai, dengan jumlah iuran minimal Rp 50.000 per orang setiap bulannya, maka dapat dipastikan dana yang diterima asosiasi buruh sangat besar karena jumlah anggotanya yang mencapai ribuan orang. "Asosiasi-asosiasi buruh pernah tidak uangnya diaudit larinya ke mana saja? Mobilisasi begitu hebat tapi pernah tidak mereka berpikir ada buruh yang tidak punya rumah dan sakit, diperhatikan tidak oleh asosiasinya?" kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (2/5/2014). Selain itu, Basuki juga menyarankan agar asosiasi-asosiasi buruh tidak terlalu sering memanfaatkan anggotanya. Ia yakin, sebenarnya masih banyak buruh yang rajin bekerja dan tidak terlalu ingin turun berunjuk rasa di jalan. "Jadi Anda boleh meneriakkan pendapat, tapi jangan paksa buruh yang tidak mau demo. Paksa orang berhenti kerja, kalau perusahaan bangkrut siapa yang mau tanggung jawab?" ucap pria yang akrab disapa Ahok itu. (Alsadad Rudi)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Ahok tantang asosiasi buruh audit dana iuran
JAKARTA. Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yakin jumlah dana iuran dari buruh yang selama ini masuk ke pengurus asosiasi sangat besar. Karena itu, ia menantang asosiasi-asosiasi buruh untuk berani mengaudit dana iuran yang selama ini mengalir ke mereka. Basuki menilai, dengan jumlah iuran minimal Rp 50.000 per orang setiap bulannya, maka dapat dipastikan dana yang diterima asosiasi buruh sangat besar karena jumlah anggotanya yang mencapai ribuan orang. "Asosiasi-asosiasi buruh pernah tidak uangnya diaudit larinya ke mana saja? Mobilisasi begitu hebat tapi pernah tidak mereka berpikir ada buruh yang tidak punya rumah dan sakit, diperhatikan tidak oleh asosiasinya?" kata Basuki di Balaikota Jakarta, Jumat (2/5/2014). Selain itu, Basuki juga menyarankan agar asosiasi-asosiasi buruh tidak terlalu sering memanfaatkan anggotanya. Ia yakin, sebenarnya masih banyak buruh yang rajin bekerja dan tidak terlalu ingin turun berunjuk rasa di jalan. "Jadi Anda boleh meneriakkan pendapat, tapi jangan paksa buruh yang tidak mau demo. Paksa orang berhenti kerja, kalau perusahaan bangkrut siapa yang mau tanggung jawab?" ucap pria yang akrab disapa Ahok itu. (Alsadad Rudi)Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News