Ahok tetap maju independen meski didukung Golkar



JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menegaskan, ia akan tetap maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 sebagai calon independen meskipun nanti ada dukungan dari Partai Golkar.

Ahok menegaskan hal itu saat menanggapi isu akan adanya dukungan dari Partai Golkar.

"Pokoknya teman-teman di Golkar, pengurus yang baru rata-rata teman dekat saya. Hampir semua saya kenal. Saya kan orang Golkar dari dulu. Cuma saya katakan, saya tidak bisa diusung partai," kata Ahok di Balai Kota, Selasa (24/5).


Ahok mengaku sudah membulatkan tekad untuk maju melalui jalur independen guna menghormati kelompok relawan pendukungnya, "Teman Ahok".

"Teman Ahok sudah bekerja. Kami tidak mau ngecewain mereka. Kami tidak mau ngecewain anak muda yang sudah bekerja secara militan," ujar Ahok.

Sejauh ini, ada dua partai yang sudah menyatakan dukungannya untuk Ahok. Kedua partai itu adalah Nasdem dan Hanura. Nasdem tercatat punya 5 kursi di DPRD DKI, sedangkan Hanura memiliki 10 kursi. Adapun Golkar tercatat memiliki 9 kursi.

Jumlah kursi minimal partai politik di DPRD untuk bisa maju mengusung pasangan calon gubernur dan wakil gubernur adalah 22 kursi. Dengan demikian, jika terealisasi, gabungan jumlah kursi Hanura, Nasdem, dan Golkar sudah memenuhi syarat untuk mengusung calon gubernur.

Meski demikian, Ahok menegaskan, jika berniat maju melalui jalur parpol, ia sudah dari awal memilih gerbong PDI-P. PDI-P mempunyai 28 kursi di DPRD DKI.

"Kalau saya ikut PDI-P langsung, tidak usah capek-capek (ngumpulin KTP). Saya dari dulu dapat tiket, Ibu Mega (Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri) pasti kasih," kata dia. (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia