KONTAN.CO.ID - Investor kawakan sekaligus miliarder asal Amerika Serikat, Mark Cuban, memberikan saran strategis bagi para lulusan baru yang baru saja memasuki dunia kerja. Alih-alih mengejar karier di perusahaan raksasa atau multinasional, Cuban mendorong mereka untuk bergabung dengan perusahaan kecil dan menengah (UKM). Menurut pandangan Cuban, perusahaan berskala kecil menawarkan ruang yang jauh lebih besar bagi individu untuk memberikan dampak nyata, terutama dalam adopsi teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI).
Peluang Besar di Sektor UKM
Mark Cuban menyoroti bahwa perusahaan besar umumnya sudah memiliki departemen IT yang sangat dalam dan sumber daya yang luas untuk riset teknologi. Sebaliknya, perusahaan kecil yang biasanya digerakkan oleh semangat kewirausahaan sering kali tidak memiliki fleksibilitas untuk meneliti perkembangan teknologi secara mendalam. Kesenjangan sumber daya manusia inilah yang dipandang Cuban sebagai peluang emas. Menurutnya, merekrut lulusan baru untuk mengerjakan proyek agentic AI merupakan investasi yang relatif terjangkau bagi perusahaan kecil namun mampu memberikan hasil yang instan. Dikutip dari wawancaranya dengan CNBC, Cuban menjelaskan bahwa di perusahaan besar, kontribusi individu sering kali memudar karena skala organisasi yang terlalu masif. Sebaliknya, di perusahaan kecil, seorang lulusan baru yang menguasai teknologi dapat langsung meningkatkan produktivitas, daya saing, hingga profitabilitas perusahaan tersebut. Baca Juga: Buffett Tetap Jabat Sebagai Chairman Usai Serahkan Posisi CEO ke AbelMengenal Potensi AI Agents
Saran Cuban ini berfokus pada apa yang disebut sebagai AI Agents. Berbeda dengan chatbot biasa, AI agents merupakan asisten digital otonom yang mampu menyelesaikan tugas dari awal hingga akhir tanpa perlu diberikan instruksi terus-menerus oleh pengguna. Teknologi ini diprediksi akan menjadi pilar baru dalam operasional bisnis global. Berikut adalah beberapa data yang menunjukkan urgensi dan potensi besar dari penggunaan AI agents:- Peningkatan Adopsi: Berdasarkan studi dari Jellyfish terhadap 400 perusahaan, tingkat adopsi agentic AI melonjak tajam dari 50% pada Desember 2024 menjadi 82% pada Mei 2025.
- Nilai Ekonomi: Morgan Stanley memproyeksikan bahwa penggunaan AI agents untuk aktivitas belanja dapat menyumbang nilai tambah sebesar US$ 115 miliar pada sektor e-commerce di Amerika Serikat pada tahun 2030.
- Transformasi Kerja: CEO OpenAI, Sam Altman, menyamakan kemampuan AI agents dengan karyawan tingkat junior yang bisa membantu pekerjaan administratif dan teknis.