AIA catat lonjakan nilai bisnis baru semester I-2021, dividen interim dinaikkan



KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Perusahaan asuransi AIA Group Ltd menaikkan dividen interim dan membukukan lonjakan nilai bisnis baru di semester pertama. Hal tersebut didorong oleh pulihnya perusahaan dari gangguan bisnis yang disebabkan pandemi di sebagian besar pasar utamanya selain Hong Kong.

Mengutip Reuters, Nilai bisnis baru (VONB) perusahaan asuransi yang berfokus di Asia ini naik 22% menjadi US$ 1,81 miliar pada periode Januari-Juni. Asal tahu saja, VONB mengukur keuntungan yang diharapkan dari premi baru dan merupakan ukuran untuk pertumbuhan di masa depan.

VONB melonjak 15% di pasar terbesar AIA di Cina daratan sehingga membantu perusahaan meningkatkan dividen interim sebesar 8,6% menjadi 38,00 sen Hong Kong per saham. Sedangkan di Hong Kong, VONB tumbuh hanya 2%.


Baca Juga: Hingga kuartal I, AIA Financial kelola aset Rp 52,29 triliun

"Semua segmen yang dilaporkan melebihi tingkat pra-pandemi pada paruh pertama 2019, kecuali Hong Kong karena pembatasan perjalanan yang sedang berlangsung telah mempengaruhi penjualan bisnis baru kepada pengunjung dari Cina daratan," kata Chief Executive Officer Lee Yuan Siong seperti dikutip dari Reuters, Selasa (17/8).

Sebelumnya, AIA dan perusahaan asuransi lainnya di Hong Kong mendapat bagian besar dari penjualan mereka dengan menjual produk asuransi kepada pengunjung China ke Hong Kong yang mencari produk yang lebih baik dan peluang investasi luar negeri.

Di Asia, perusahaan asuransi terutama yang mengandalkan agen untuk penjualan produk telah terhambat oleh penguncian dan langkah-langkah jarak sosial yang diberlakukan oleh berbagai negara untuk menahan pandemi. Namun, AIA juga telah mencoba untuk menjual lebih banyak produk secara online.

“Meskipun dampak pandemi yang bertahan lama masih jauh dari selesai, saya yakin bahwa bisnis kami dilengkapi dengan teknologi inovatif dan alat digital yang memungkinkan mereka menavigasi gangguan lebih baik dari sebelumnya,” pungkas Lee.

Selanjutnya: Aset industri asuransi jiwa kian tambun

Editor: Herlina Kartika Dewi