Aice sebut penjualan naik sebesar 15% di semester I-2020



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alpen Food Industry menyebutkan, di tengah pandemi bisnis penjualan es krim Aice masih mengalami pertumbuhan. Sampai semester I-2020, pihaknya menyatakan penjualan es krim stik maupun es krim cup miliknya menanjak 15% ketimbang tahun sebelumnya. Apalagi dengan beroperasinya pabrik baru di Mojokerto yang memperkuat penjualan ke Indonesia Timur.

Sylvana Zhong, Brand Manager Aice Group menyebutkan bahwa saat ini Aice masuk dalam tiga besar perusahaan es krim dengan market share terbesar di Indonesia. Namun dirinya memastikan bahwa pihaknya menguasai penjualan di pasar tradisional yang menjadi segmentasi pasar utama. Sedangkan untuk modern market, pihaknya baru menggarap mulai tahun lalu dan kontribusinya terus digenjot.

Baca Juga: Begini kronologi mogok kerja 469 karyawan Aice yang berujung PHK versi manajemen


“Persentasenya jauh lebih besar penjualan di tradisional market, di modern market itu baru 20%an. Kalau di warung tradisional kami sebar freezer ke 200.000 warung sedangkan modern market baru puluhan ribu saja,” ujarnya saat ditemui Kontan.co.id, Sabtu (4/7)

Ia menyebut saat pandemi juga penjualannya tidak terganggu karena kuatnya basis warung tradisional yang lebih dekat dengan pemukiman. Selain itu, pihaknya juga merilis dua produk pada saat pandemi yakni es krim jeruk dan susu telur yang memiliki kandungan vitamin c yang tinggi. Dua produk tersebut disebut laris di pasaran.

“Kalau industri lain sangat jatuh karena Covid-19, es krim tidak karena produk kami bisa dikonsumsi di rumah-rumah, anak-anak juga ada di rumah sehingga itu jadi added value kami karena market kami lebih dekat. Dibandingkan tahun lalu penjualan kami naik di atas 15% sampai saat ini semester I,” lanjutnya.

Baca Juga: Bangun pabrik baru, Aice investasikan Rp 500 miliar

Ia menyebut produk es krim jeruk high vitamin c baru dirilis pada Mei sedangkan produk es krim susu telur dirilis pada bulan lalu. Dalam dua bulan ini, pihaknya akan kembali merilis produk baru yang sesuai dengan kebutuhan market, yang jelas di tengah pandemi market membutuhkan cemilan yang menyehatkan.

Harapannya hal ini akan menggenjot kinerja penjualan di tengah pandemi dan ikut berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi di warung-warung milik warga. “Di tengah Covid ini penjualan kami tidak turun tetapi malah naik, tetapi memang ada target tinggi di akhir tahun yang harus bisa tercapai. Untungnya penjualan kami masih naik terus, kami expect terus double digit growth,” tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .