AIG alami rugi terbesar sejak 2009



NEW YORK. American International Group Inc (AIG), mencatatkan kerugian terbesar sejak 2009. Perusahaan asuransi yang di-bail out oleh pemerintah ini pada kuartal III 2011 merugi hingga US$ 4,11 miliar atau setara dengan US$ 2,16 per saham dari sebelumnya US$ 2,52 miliar atau US$ 18,53 per saham.

Penurunan nilai investasi hipotek menjadi penyebab utamanya. Kerugian operasional yang bukan masuk hasil investasi adalah US$ 1,6 per saham. Lebih tinggi dari rata-rata 12 analis yang disurvei oleh Bloomberg yaitu 30 sen per saham.

Chief Executive Officer AIG, Robert Benmosche menyatakan, kerugian perusahaan masih merupakan bawaan dari kerugian saat krisis menghantam Amerika di 2008. Kegagalan transaksi derivatif telah mengantarkan perusahaan ke permasalahan keuangan. Fokus asuransi saat ini masih di sektor properti, asuransi kesehatan.


Benmosche meminta investor potensial untuk melihat pengaruh fluktuasi pasar terhadap portfolio investasi perusahaannya saat ia tengah berupaya keras mencari modal swasta untuk menggantikan modal yang diberikan oleh Departemen Keuangan Amerika.

"Sebagai perusahaan asuransi, saat ini AIG bekerja cukup baik," tutur Clark Troy, analis senior Aite Group, Chapel Hill, North Carolina sebelum kinerja AIG diumumkan. Menurutnya langkah AIG hanya dibebani oleh beberapa kesalahan masa lalu di portfolio investasi obligasi hipotek dan fluktuasi pasar saham.

Saham AIG tergelincir 2,2% menjadi US$ 24,10 dalam perdagangan di New York. Saham perusahaan telah mengalami penurunan sekitar 49% tahun ini. Dalam pernyataan terpisah, pemegang saham menyetujui pembelian kembali saham sebanyak US$ 1 miliar. "Tapi, waktu pembelian tergantung pada kondisi keuangan AIG, likuiditas hasil usaha dan faktor lainnya," tutur manajemen.

Editor: