AIG Life Tengah Mencari Perusahaan Asuransi untuk Diakuisisi



JAKARTA. PT AIG Life kini tengah bersiap-siap melakukan ekspansi untuk meningkatkan kinerja perusahaan. Beberapa strategi pun kini tengah dikembangkan oleh AIG Life. Salah satunya yakni dengan berencana mengakuisisi sebuah perusahaan asuransi.

Presiden Direktur dan CEO AIG Life Robert Bush mengatakan, sudah ada beberapa nama perusahaan asuransi yang masuk dalam daftar AIG Life. Sayang, Robert masih enggan mengungkapkan perusahaan mana yang berniat diakuisisi. "Yang pasti, perusahaan tersebut dapat memberikan nilai tambah untuk perusahaan kami," tambah Robert.

Selain itu, AIG Life juga bakal membentuk unit baru usaha syariah. Hanya saja, pembentukannya akan ditunda dari rencana semula yang bakal dibuka pada tahun ini, menjadi tahun 2009. Alasan penundaan tersebut, lanjut Robert, dikarenakan AIG Life harus mempersiapkan sumber daya manusia dan tenaga ahli terlebih dulu.


Asal tahu saja, tadinya, unit syariah ini akan diluncurkan tahun ini. Peluncuran tersebut dilatarbelakangi prospek pasar asuransi syariah yang cukup menggiurkan ke depannya. Untuk itu, AIG Life sudah mempersiapkan dana sebesar Rp 10 miliar yang ditujukan sebagai modal awal unit syariah.

Terkait strategi lain, AIG Life juga terus mengembangkan bisnisnya secara agresif. Tahun ini, perolehan premi dari jalur distribusi bancassurance berhasil mengimbangi perolehan dari jalur agensi. Robert mengatakan, bancassurance menyumbang 40% sampai 50% dari perolehan premi AIG Life.

Melalui perbankan, produk-produk AIG Life sudah dipasarkan di lebih dari 700 cabang bank. AIG mengincar pemasaran di 1.000 cabang bank tahun depan. Terdapat setidaknya delapan bank yang menjadi partner AIG Life. Beberapa diantaranya yakni  BCA, Lippo Bank, BII, ABN Amro, Bank Jabar, Bank Ekonomi dan lain-lain.

Sementara itu, jumlah agen AIG Life sudah mencapai sekitar 10.000 agen. AIG Life menargetkan akan menambah jumlah agen menjadi sekitar 12.000 agen pada tahun depan. Untuk jalur direct marketing, AIG Life juga menggandeng department store dan mal serta pemasaran produk di kantor pos.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie