KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Digitalisasi dan kecerdasan buatan (AI) merupakan pilar utama target pertumbuhan ekonomi pemerintah. Kementerian Komdigi mendorong agar transformasi digital harus menghadirkan efisiensi, transparansi, dan kemudahan layanan bagi masyarakat serta dunia usaha. Sementara itu, terdapat 22 juta UMKM online di Indonesia saat ini. Namun, banyak di antaranya masih kesulitan melayani pelanggan dengan cepat dan efisien. Keterbatasan sumber daya sering membuat prospek hilang karena respons lambat atau biaya customer service yang tinggi. Di sisi lain, perusahaan menengah dan besar menghadapi tantangan berbeda, ribuan karyawan harus berurusan dengan tumpukan dokumen, dari SOP hingga kontrak, hanya untuk menemukan satu informasi. Proses ini lambat, rawan kesalahan, dan membuang waktu kerja.
Baca Juga: 10 Chatbot Paling Populer di Dunia Tahun 2025: ChatGPT Dominan Melihat kondisi itu, AIgrow, startup AI chat asal Indonesia, menghadirkan teknologi AI yang membantu pelaku usaha menjalankan aktivitas bisnis dengan lebih cepat, akurat, dan hemat sumber daya. Kehadiran AIgrow menawarkan peluang investasi di layanan AI chat bagi dunia usaha dengan solusi praktis tanpa koding. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam memperkenalkan solusi AI chat terpadu sekaligus membuka pintu investasi di industri AI yang tengah berkembang pesat di Indonesia dan Asia Tenggara. Startup ini akan hadir di ajang bergengsi Tech in Asia Conference 2025, ajang tahunan bagi startup dan investor Asia, yang akan digelar di Ritz-Carlton Pacific Place Jakarta pada 22–23 Oktober 2025. AIgrow membidik peluang pasar kecerdasan buatan (AI) yang tengah tumbuh pesat di Indonesia dan Asia Tenggara. CEO sekaligus Founder AIgrow Faiz Darmanto (25) mengatakan, adopsi AI kini meningkat tajam baik di kalangan UMKM maupun segmen korporasi. “AIgrow hadir untuk menjawab kebutuhan keduanya lewat satu platform. Partisipasi kami di Tech in Asia 2025 menjadi momentum untuk menunjukkan potensi pasar AI kawasan ini, sekaligus menarik minat investor dan venture capital terhadap industri layanan artificial intelligence,” ujar Faiz dalam keterangannya, Senin (13/10).
Baca Juga: Digitalisasi Pengelolaan Gedung Meningkat, Synapsis Bawa Solusi IoT dan AI AIgrow.id menawarkan solusi AI chat yang dirancang untuk berbagai skala bisnis. Bagi UMKM, chatbot ini dapat dipasang di situs web untuk menjawab pertanyaan pelanggan secara instan, memandu proses pembelian, dan beroperasi 24 jam tanpa menambah biaya operasional. Fitur tersebut membantu menjaga prospek, meningkatkan konversi, dan memperkuat daya saing di pasar digital. Untuk perusahaan menengah dan besar, AIgrow menyediakan sistem chat berbasis AI yang terintegrasi dengan dokumen internal perusahaan. Teknologi ini memungkinkan karyawan memperoleh informasi hanya lewat pertanyaan singkat tanpa perlu membuka banyak file, sehingga mempercepat akses data dan mendukung efisiensi kerja. Faiz menegaskan, layanan berbasis AI kini bukan lagi konsep rumit, melainkan solusi nyata untuk kebutuhan bisnis harian. Platform ini juga dapat digunakan tanpa kemampuan koding karena antarmukanya sederhana, sementara sistem AI bekerja otomatis di latar belakang.
Popularitas chatbot terus meningkat seiring biaya rendah, ketersediaan layanan 24 jam, dan kemudahan pengembangan. Nilai pasar global chatbot bahkan diproyeksikan melonjak dari US$ 396,2 juta pada 2019 menjadi US$ 27,3 miliar pada 2030. Dengan potensi pasar yang besar dan solusi yang relevan, AIgrow dinilai memiliki prospek investasi menarik bagi investor dan venture capital yang ingin masuk lebih awal ke ekosistem AI Indonesia dan Asia Tenggara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News