JAKARTA. Indonesia menjadi salah satu dari 57 negara yang merupakan pendiri Bank Investasi Infrastruktur Asia atau Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berharap bank infrastruktur ini dapat menjadi salah satu alternatif pembiayaan RI ke depan. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Suahasil Nazara menjelaskan, dalam waktu dekat akan diadakan inaugurasi resmi AIIB. Di samping itu, akan diumumkan pula konstituensi AIIB secara formal. Terkait dengan aspek pembiayaan, Suahasil menyatakan pihaknya berharap AIIB dapat membantu pembiayaan proyek infrastruktur di Indonesia. Namun demikian, apakah peran AIIB tersebut dinilai signifikan atau tidak, tentu saja masih harus dikaji untuk tahap awalnya. "AIIB itu kan persis seperti ADB (Bank Pembangunan Asia) dan World Bank (Bank Dunia), ada protokol dan prosesnya. Setahu saya, mereka sudah menyatakan akan memakai model yang sama dengan ADB dengan modifikasi mereka," kata Suahasil, Senin (4/1). Lebih lanjut, Suahasil mengaku pihaknya berharap AIIB dapat berperan sebagai pemberi pembiayaan dan menambah pembiayaan secara multilateral. Jika selama ini lembaga pembiayaan internasional yang dikenal hanya ADB atau Bank Dunia, lanjut Suahasil, maka AIIB diharap menjadi satu alternatif baru. "Selama ini tahunya ada Bank Dunia atau ADB, sekarang ada AIIB bisa jadi alternatif. 2016 seharusnya bisa," terang dia. Sesuai Article of Agreement) pendirian Bank Investasi Infrastruktur Asia, setoran modal akan mulai di tahun 2016. Pada tahap itu, Indonesia harus menyetorkan modal sebesar Rp 2 triliun, dan berlanjut di tahun berikutnya. (Sakina Rakhma Diah Setiawan) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
AIIB diharapkan bantu biayai infrastruktur RI
JAKARTA. Indonesia menjadi salah satu dari 57 negara yang merupakan pendiri Bank Investasi Infrastruktur Asia atau Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB). Kementerian Keuangan (Kemenkeu) berharap bank infrastruktur ini dapat menjadi salah satu alternatif pembiayaan RI ke depan. Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kemenkeu Suahasil Nazara menjelaskan, dalam waktu dekat akan diadakan inaugurasi resmi AIIB. Di samping itu, akan diumumkan pula konstituensi AIIB secara formal. Terkait dengan aspek pembiayaan, Suahasil menyatakan pihaknya berharap AIIB dapat membantu pembiayaan proyek infrastruktur di Indonesia. Namun demikian, apakah peran AIIB tersebut dinilai signifikan atau tidak, tentu saja masih harus dikaji untuk tahap awalnya. "AIIB itu kan persis seperti ADB (Bank Pembangunan Asia) dan World Bank (Bank Dunia), ada protokol dan prosesnya. Setahu saya, mereka sudah menyatakan akan memakai model yang sama dengan ADB dengan modifikasi mereka," kata Suahasil, Senin (4/1). Lebih lanjut, Suahasil mengaku pihaknya berharap AIIB dapat berperan sebagai pemberi pembiayaan dan menambah pembiayaan secara multilateral. Jika selama ini lembaga pembiayaan internasional yang dikenal hanya ADB atau Bank Dunia, lanjut Suahasil, maka AIIB diharap menjadi satu alternatif baru. "Selama ini tahunya ada Bank Dunia atau ADB, sekarang ada AIIB bisa jadi alternatif. 2016 seharusnya bisa," terang dia. Sesuai Article of Agreement) pendirian Bank Investasi Infrastruktur Asia, setoran modal akan mulai di tahun 2016. Pada tahap itu, Indonesia harus menyetorkan modal sebesar Rp 2 triliun, dan berlanjut di tahun berikutnya. (Sakina Rakhma Diah Setiawan) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News