JAKARTA. Menjelang batas akhir kewajiban kepemilikan ekuitas postif kepada seluruh perusahaan penerbangan di tanah air, maskapai berbiaya murah Indonesia Air Asia mengajukan permohonan penundaan keterlambatan. Sunu Widyatmoko, Presiden Direktur PT Indonesia Air Asia beralasan masih membutuhkan waktu untuk meminta restu para pemegang sahamnya. “Kami usulkan ke kementerian sekitar 2 bulan lagi atau sekitar akhir September,” ujarnya kemarin (30/7). Menurutnya untuk bisa mengambil keputusan menyangkut pemenuhan ekuitasnya ke arah positif harus dilakukan rapat umum pemegang saham (RUPS) terlebih dahulu. Sayangnya Sunu masih belum bisa memastikan pelaksanaan RUPS. Ia hanya mengatakan untuk mengirimkan undangan rups saja diperlukan waktu selama kurang lebih 2 minggu.
Air Asia minta deadline kewajiban ekuitas ditunda
JAKARTA. Menjelang batas akhir kewajiban kepemilikan ekuitas postif kepada seluruh perusahaan penerbangan di tanah air, maskapai berbiaya murah Indonesia Air Asia mengajukan permohonan penundaan keterlambatan. Sunu Widyatmoko, Presiden Direktur PT Indonesia Air Asia beralasan masih membutuhkan waktu untuk meminta restu para pemegang sahamnya. “Kami usulkan ke kementerian sekitar 2 bulan lagi atau sekitar akhir September,” ujarnya kemarin (30/7). Menurutnya untuk bisa mengambil keputusan menyangkut pemenuhan ekuitasnya ke arah positif harus dilakukan rapat umum pemegang saham (RUPS) terlebih dahulu. Sayangnya Sunu masih belum bisa memastikan pelaksanaan RUPS. Ia hanya mengatakan untuk mengirimkan undangan rups saja diperlukan waktu selama kurang lebih 2 minggu.