KONTAN.CO.ID - KUALA LUMPUR. Proposal investasi di Malaysia mulai berdatangan. Penawaran dikabarkan datang dari Air-France-KLM yang menginginkan 49% saham maskapai Malaysia ini. Sementara Japan Airlines berniat membeli 25% saham Malaysia Airlines. Menurut sumber
Reuters, AirAsia Group Bhd berminat menawar Malaysia Airlines. Malindo Air, cabang Lion Air Indonesia di Malaysia juga mengajukan proposal. "Penawaran dari maskapai asing lebih komprehensif dan strategis karena keduanya berencana untuk memanfaatkan lokasi strategis Malaysia untuk operasional mereka," kata salah satu sumber kepada
Reuters.
Pemerintah Malaysia mencari mitra strategis untuk maskapai nasional yang berupaya pulih dari dua tragedi, yakni MH370 yang hilang secara misterius dan MH17 yang jatuh ditembak di Ukraina.
Baca Juga: PM Malaysia: Lima proposal sudah masuk untuk Malaysia Airlines Pada tahun 2014, Malaysia Airlines diambil alih dari swasta ke dana investasi negara, Khazanah Nasional Bhd. Saat itu, Khazanah membayar RM 1,4 miliar atau setara Rp 4,7 triliun untuk 30% saham yang belum dimiliki. Sumber yang menolak menyebut nama mengatakan, diskusi beberapa pihak ini bersifat rahasia. Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad kemarin mengatakan bahwa pihaknya menerima lima proposal. Malaysia Airlines tahun lalu menandatangani kesepakatan
joint venture dengan JAL untuk melayani penerbangan antara Malaysia dan Jepang. JAL mengungkapkan bahwa kerja sama ini bisa diperluas ke penerbangan Amerika Serikat (AS). Malaysia Airlines dan JAL sama-sama anggota aliansi Oneworld Airline sedangkan Air-France-KLM adalah bagian dari rivalnya, aliansi SkyTeam. Khazanah tahun lalu menunjuk Morgan Stanley sebagai penasihat aksi korporasi ini. "Meski ada beberapa proposal, tinjauan terhadap opsi yang tersedia ini masih berlanjut," kata Khazanah dalam pernyataan.
Baca Juga: Malaysia Airlines menangguhkan pengiriman 25 pesawat Boeing Sumber
Reuters mengatakan, Air France-KLM telah mengusulkan pendirian hub untuk layanan pemeliharaan, perbaikan dan perombakan di Malaysia. Sementara Japan Airlines menawarkan untuk menjadikan Malaysia sebagai hub regional, termasuk untuk penerbangan berbiaya rendah. Situs web berita bisnis, Focus Malaysia kemarin, mengutip sebuah dokumen resmi, mengungkapkan bahwa Khazanah telah mendorong unit penerbangan jarak jauh AirAsia, AirAsia X untuk merger dengan Malaysia Airlines. "Sebuah solusi internasional mungkin lebih baik dalam situasi ini karena AirAsia akan memiliki masalah persaingan," kata salah satu sumber. "Ini masih dalam proses tetapi fokus berada di sekitar potensi hub besar di Asia Tenggara dan jelas bahwa maskapai penerbangan internasional melihat nilai Malaysia Airlines karena hal ini," kata sumber tersebut.
Editor: Wahyu T.Rahmawati