Tawaran waralaba atau kemitraan yang menyajikan paket bundling atau bundelan semakin marak. Yang terbaru adalah kemitraan Teh Segar dan Popcorn Afiah. Sesuai namanya, paket kemitraan ini menawarkan dua produk dagangan sekaligus, yaitu minuman teh dan camilan popcorn. Pemilik kemitraan ini adalah Sukarna Jundi di Solo, Jawa Tengah. Bendera usahanya Arbain Group. Menurut Sukarna, paket bundling yang ditawarkannya berbeda dengan tawaran serupa lainnya. Pasalnya, calon mitra tidak perlu mengeluarkan modal yang besar untuk menjalankan usaha ini. Tawaran paket kemitraan ini hanya dibanderol Rp 6,3 juta. Dengan investasi itu, calon mitra akan mendapatkan dua booth atau gerobak sekaligus. "Jadi jualannya bisa di tempat yang sama secara berjejeran atau di tempat terpisah," kata Sukarna. Jadi, dengan modal terjangkau, mitra sudah bisa membuka dua usaha berbeda. Kelebihan lainnya, Sukarna tidak mengutip biaya royalty fee atau franchise fee. "Semua keuntungan sepenuhnya menjadi milik mitra," katanya.Berkat berbagai kelebihannya itu, kemitraan Teh Segar dan Popcorn Afiah mengklaim sudah meraih banyak peminat meski belum genap setahun dimitrakan. Kini, Sukarna memiliki 46 mitra yang tersebar di beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Barat, seperti di Solo, Bandung, serta Ciamis.Sukarna mengklaim tidak hanya menyediakan kemitraan dengan investasi murah. Dagangannya pun digemari pasar. Misalnya, Teh Segar. Pria berusia 39 tahun ini, bilang, teh buatannya memiliki keunggulan dari segi rasa. "Teh racikan saya ini rasanya gado-gado. Ada sepet, ada harum, dan juga ada pahitnya. Rasanya seperti teh keraton," katanya, berseloroh. Yang jelas, lanjut dia, rasa teh produksinya itu cocok di lidah konsumen. Apalagi, masyarakat di negeri ini sudah menyatu dengan minuman teh, baik yang berada di pedesaan maupun perkotaan. Minuman teh juga digemari oleh kalangan bawah hingga atas. "Jadi bisnis ini potensi pasarnya sangat besar," kata bapak dari tiga anak itu.Sukarna menambahkan, alasannya memadukan bisnis minuman teh dengan popcorn adalah faktor kesehatan. Argumentasinya, bahan baku popcorn adalah jagung, yang merupakan salah satu hasil palawija yang banyak mengandung gizi dan serat. Makanya, dia menyebut popcorn sebagai snack sehat. Popcorn yang dijualnya tidak jauh berbeda dengan popcorn yang dijajakan oleh pedagang lainnya. Sukarna menyediakan dua rasa pilihan. Yakni, rasa jagung bakar dan barbeku. "Bedanya, kemasan kami lebih eksklusif dan bisa ditenteng," katanya. Selain itu, model booth juga didesain sedemikian rupa agar tampilannya lebih menarik di mata konsumen. Keuntungan tinggiSukarna menilai, selain memiliki potensi pasar yang besar, usaha ini sangat menguntungkan. Dia memberi contoh, biaya produksi satu gelas Teh Segar hanya sekitar Rp 800. Adapun harga jualnya bisa mencapai Rp 2.500 per gelas. Begitu pula dengan popcorn. Satu bungkus popcorn, cuma membutuhkan modal Rp 800. Tapi mitra bisa menjualnya dengan harga Rp 2.500-Rp 3.500 per bungkus. "Jadi keuntungan yang dipetik mitra bisa tiga sampai empat kali lipat," imbuh Sukarna.Namun, dalam memasarkan Teh Segar dan Popcorn Afiah, Sukarna tidak mematok harga tertentu. Dia menyerahkan harga jual teh dan popcorn itu kepada mitra di daerahnya masing-masing. Sebab, lanjut dia, daya beli masyarakat di setiap daerah pasti berbeda-beda.
Air teh dan popcorn dalam satu kemitraan
Tawaran waralaba atau kemitraan yang menyajikan paket bundling atau bundelan semakin marak. Yang terbaru adalah kemitraan Teh Segar dan Popcorn Afiah. Sesuai namanya, paket kemitraan ini menawarkan dua produk dagangan sekaligus, yaitu minuman teh dan camilan popcorn. Pemilik kemitraan ini adalah Sukarna Jundi di Solo, Jawa Tengah. Bendera usahanya Arbain Group. Menurut Sukarna, paket bundling yang ditawarkannya berbeda dengan tawaran serupa lainnya. Pasalnya, calon mitra tidak perlu mengeluarkan modal yang besar untuk menjalankan usaha ini. Tawaran paket kemitraan ini hanya dibanderol Rp 6,3 juta. Dengan investasi itu, calon mitra akan mendapatkan dua booth atau gerobak sekaligus. "Jadi jualannya bisa di tempat yang sama secara berjejeran atau di tempat terpisah," kata Sukarna. Jadi, dengan modal terjangkau, mitra sudah bisa membuka dua usaha berbeda. Kelebihan lainnya, Sukarna tidak mengutip biaya royalty fee atau franchise fee. "Semua keuntungan sepenuhnya menjadi milik mitra," katanya.Berkat berbagai kelebihannya itu, kemitraan Teh Segar dan Popcorn Afiah mengklaim sudah meraih banyak peminat meski belum genap setahun dimitrakan. Kini, Sukarna memiliki 46 mitra yang tersebar di beberapa kota di Jawa Tengah dan Jawa Barat, seperti di Solo, Bandung, serta Ciamis.Sukarna mengklaim tidak hanya menyediakan kemitraan dengan investasi murah. Dagangannya pun digemari pasar. Misalnya, Teh Segar. Pria berusia 39 tahun ini, bilang, teh buatannya memiliki keunggulan dari segi rasa. "Teh racikan saya ini rasanya gado-gado. Ada sepet, ada harum, dan juga ada pahitnya. Rasanya seperti teh keraton," katanya, berseloroh. Yang jelas, lanjut dia, rasa teh produksinya itu cocok di lidah konsumen. Apalagi, masyarakat di negeri ini sudah menyatu dengan minuman teh, baik yang berada di pedesaan maupun perkotaan. Minuman teh juga digemari oleh kalangan bawah hingga atas. "Jadi bisnis ini potensi pasarnya sangat besar," kata bapak dari tiga anak itu.Sukarna menambahkan, alasannya memadukan bisnis minuman teh dengan popcorn adalah faktor kesehatan. Argumentasinya, bahan baku popcorn adalah jagung, yang merupakan salah satu hasil palawija yang banyak mengandung gizi dan serat. Makanya, dia menyebut popcorn sebagai snack sehat. Popcorn yang dijualnya tidak jauh berbeda dengan popcorn yang dijajakan oleh pedagang lainnya. Sukarna menyediakan dua rasa pilihan. Yakni, rasa jagung bakar dan barbeku. "Bedanya, kemasan kami lebih eksklusif dan bisa ditenteng," katanya. Selain itu, model booth juga didesain sedemikian rupa agar tampilannya lebih menarik di mata konsumen. Keuntungan tinggiSukarna menilai, selain memiliki potensi pasar yang besar, usaha ini sangat menguntungkan. Dia memberi contoh, biaya produksi satu gelas Teh Segar hanya sekitar Rp 800. Adapun harga jualnya bisa mencapai Rp 2.500 per gelas. Begitu pula dengan popcorn. Satu bungkus popcorn, cuma membutuhkan modal Rp 800. Tapi mitra bisa menjualnya dengan harga Rp 2.500-Rp 3.500 per bungkus. "Jadi keuntungan yang dipetik mitra bisa tiga sampai empat kali lipat," imbuh Sukarna.Namun, dalam memasarkan Teh Segar dan Popcorn Afiah, Sukarna tidak mematok harga tertentu. Dia menyerahkan harga jual teh dan popcorn itu kepada mitra di daerahnya masing-masing. Sebab, lanjut dia, daya beli masyarakat di setiap daerah pasti berbeda-beda.