AirAsia backdoor listing, BEI tak ubah target IPO



KONTAN.CO.ID - PT Indonesia Air Asia (IAA) urung bergabung menjadi emiten di bursa saham Indonesia. Alih-alih mencatatkan saham secara langsung di Bursa Efek Indonesia (BEI), anak usaha Air Asia Sdn Bhd ini malah memilih melakukan backdoor listing melalui PT Rimau Multi Pratama Putra Tbk (CMPP).

Padahal, pencatatan saham perdana AirAsia termasuk yang ditunggu-tunggu oleh pelaku pasar, lantaran nilainya diprediksi lumayan. Apalagi, kebanyakan emiten yang menggelar initial public offering (IPO) di bursa tahun ini cuma melepas saham dengan nilai kecil.

Meski Indonesia AirAsia urung IPO, BEI tidak mengubah target emiten baru yang melepas sahan perdana di bursa tahun ini. Manajemen BEI tetap meyakini bisa menggelar 30 IPO tahun ini. "Tidak ada hubungannya antara backdoor listing Air Asia dengan IPO. Targetnya tetap di atas 30 perusahaan hingga akhir tahun ini," ujar Tito Sulistio, Direktur Utama BEI, Kamis (31/8).


Backdoor listing AirAsia ini juga tidak membuat target pemasukan BEI berkurang. "Rights issue untuk membeli IAA itu, kan, masih dilakukan di bursa, jadi pemasukan kami tidak berkurang," papar Tito.

Sampai Agustus ini, setidaknya sudah ada 21 perusahaan yang melepas sahamnya di bursa. Nilai emisinya mencapai 4,10 triliun.

Masih ada beberapa perusahaan lagi yang sudah mengumumkan rencananya melepas saham perdana di bursa. Salah satunya adalah perusahaan produsen kalsium karbida PT Emdeki Utama Tbk. Perusahaan ini mengincar dana segar Rp 295 miliarRp 400 miliar dari IPO.

Lalu, setidaknya ada empat BUMN yang akan melepas saham perdana, yakni PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia (GMF Aero Asia), PT PP Presisi, PT Wika Gedung serta PT Jasa Armada Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto