AirAsia belum fokus pikirkan bisnis 2015



JAKARTA. Insiden jatuhnya pesawat Indonesia AirAsia QZ 8051 tujuan Surabaya–Singapura mulai mempengaruhi kinerja maskapai ini.

Sunu Widyatmoko, Direktur Utama PT Indonesia AirAsia membenarkan musibah yang dialaminya dua pekan lalu pasti berpengaruh pada laju bisnis maskapai ini. 

Tapi Sunu masih belum memikirkan bagaimana rencana bisnis AirAsia setelah insiden tersebut. "Kami ingin fokus ke keluarga penumpang dan tentu kami akan melakukan langkah-langkah melakukan pemulihan terhadap usaha kami," ujarnya usai mengikuti rapat dengan pendapat di Gedung DPR, Selasa (13/1).


Sunu juga masih enggan menjelaskan kapan program pemulihan tersebut bisa terselesaikan. Begitu juga dengan nasib bisnis ke depan pasca tarif batas bawah maskapai di kerek hingga angka 40%. 

Yang jelas, AirAsia bakal mengikuti peraturan pemerintah. Namun sejauh mana efek bisnisnya, ia lagi-lagi mengaku belum menelaah aturan ini.

Saat ini, Indonesia AirAsia tengah berusaha menuntaskan kewajiban pemberian santunan pada keluarga korban QZ 8051. Meski proses verifikasi seluruh dokumen belum selesai, tetapi lini bisnis AirAsia Berhad ini sudah menawarkan memberikan sebagian santunan.

Tanpa menyebut besaran dana, menurut Sunu dana tersebut bisa digunakan pihak keluarga. "Ini bukan mencicil, yang kami lakukan memberikan penawaran kalau sebagian dari kompensasi ini mau diambil di awal silahkan, tidak juga silahkan," terangnya.

Sebagai gambaran, sebelum ada tragedi ini, semula Indonesia AirAsia berencana menambah dua pesawat baru seri Airbus A 320 tahun ini, dengan catatan nilai tukar rupiah stabil. Namun bila kondisi rupiah terus loyo, maskapai penerbangan ini  akan menunda rencana bisnis tersebut. 

Sunu beralasan ia harus realistis karena komponen dollar Amerika Serikat (AS) mencapai 70% dari beban operasional Indonesia AirAsia. Yang jelas, maskapai dengan label penerbangan murah ini menargetkan menerbangkan sebanyak delapan juta penumpang sampai akhir tahun ini. Atau sama dengan tahun lalu.

Sepanjang Januari –September 2014, maskapai ini mengangut 5,97 juta penumpang, naik 4,73% dari periode serupa tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto