KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) berencana menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Proses aksi korporasi ini telah dimulai sejak Juli 2019. AirAsia mendapuk Sinarmas Sekuritas dan Mirae Asset Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Direktur Sinarmas Sekuritas Kerry Rusli menyatakan, dalam waktu dekat Sinarmas Sekuritas akan mengurus aksi korporasi rights issue AirAsia. “Perolehan dana penerbitan saham baru ini mencapai Rp 4 triliun,” jelasnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (3/9). Kerry menyatakan, dana segar hasil penerbitan saham baru ini sebagian akan digunakan sebagai modal kerja dan sebagian digunakan untuk ada perpetual securities seperti rights issue pertama CMPP yang dilakukan pada 2017. Melansir prospektus rights issue AirAsia tahun 2017, hasil dana HMETD sebelumnya mayoritas digunakan untuk mengambilalih secara inbreng Sekuritas Perpetual Air Asia milik PT Fersindo Nusaperkasa dan AirAsia Investement Ltd.
AirAsia Indonesia (CMPP) targetkan dana Rp 4 triliun dari rights issue
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) berencana menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) atau rights issue. Proses aksi korporasi ini telah dimulai sejak Juli 2019. AirAsia mendapuk Sinarmas Sekuritas dan Mirae Asset Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Direktur Sinarmas Sekuritas Kerry Rusli menyatakan, dalam waktu dekat Sinarmas Sekuritas akan mengurus aksi korporasi rights issue AirAsia. “Perolehan dana penerbitan saham baru ini mencapai Rp 4 triliun,” jelasnya saat ditemui di Jakarta, Selasa (3/9). Kerry menyatakan, dana segar hasil penerbitan saham baru ini sebagian akan digunakan sebagai modal kerja dan sebagian digunakan untuk ada perpetual securities seperti rights issue pertama CMPP yang dilakukan pada 2017. Melansir prospektus rights issue AirAsia tahun 2017, hasil dana HMETD sebelumnya mayoritas digunakan untuk mengambilalih secara inbreng Sekuritas Perpetual Air Asia milik PT Fersindo Nusaperkasa dan AirAsia Investement Ltd.