AirAsia Indonesia klaim harga tiketnya sudah murah di bawah maskapai lain



KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Maskapai PT AirAsia Indonesia yakin bahwa permintaan pemerintah untuk menurunkan harga tiket tidak ditujukan untuk pihaknya. Sebab selama ini, pihaknya telah memberlakukan harga tiket murah di bawah harga pasaran di Indonesia.

Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengklaim bahwa selama ini AirAsia Indonesia sudah memberlakukan harga tiket murah yang diyakini di bawah harga pasaran.

“Jadi sepertinya bukan ditujukan untuk kami, kami sudah murah. Tapi kalau mau minta turunkan ke kami, ya akan kami ikuti,” katanya pada Senin usai Rapat Umum Pemegang Saham (24/6).


Catatan Kontan.co.id, saat mengakses berbagai situs pada Senin (24/6), untuk mengecek harga tiket pesawat, harga tiket AirAsia Indonesia memang tergolong paling murah. Untuk penerbangan Jakarta – Bali pada tanggal 6 Juli 2019 pukul 20:20, harga yang dipatok sebesar Rp 760.835.

Di tanggal yang sama, maskapai low cost carrier lain seperti Lion Air menjual tiketnya di harga Rp 842.200 untuk penerbangan pukul 19:45. Adapun Citilink pada pukul 21:35 menjual tiketnya di harga Rp 1.376.100.

Kemudian untuk penerbangan Jakarta –Surabaya di tanggal 6 Juli 2019 untuk penerbangan pukul 06:50, harga tiket AirAsia Indonesia sebesar Rp 680.480. Di tanggal yang sama Lion Air menjual tiketnya di harga Rp 711.300 untuk penerbangan pukul 16:50 dan Citilink di harga Rp 1.140.700 untuk penerbangan pukul 15:50.

Dendy menjelaskan alasan pihaknya bisa menawarkan harga tiket murah salah satunya karena AirAsia hanya mengoperasikan satu jenis pesawat saja yakni Airbus A320. Sementara maskapai lain yang memiliki berbagai jenis pesawat mulai dari Airbus, Boeing, hingga ATR memerlukan spesifikasi pilot yang berbeda untuk setiap merek pesawat itu.

Dari sisi suku cadang, kata Dendy, satu jenis tipe pesawat juga menguntungkan pihaknya. Hal itu membuat belanja AirAsia Indonesia untuk persediaan suku cadang juga lebih dimudahkan dari segi kebutuhan tenaga kerjanya.

Di tambah, selama ini AirAsia Indonesia setiap kali bakal menambah pesawat baru kerap menambah bersama dengan grup AirAsia internasional. “Jadi tidak AirAsia Indonesia saja yang menambah lima, secara grup kita penambahan pesawat lebih itu dan dengan jumlah lebih banyak harga operational lease lebih baik,” tambah Dendy.

Nah di antara berbagai alasan itu, salah satu alasan mengapa AirAsia Indonesia tetap mempertahankan harga tarifnya semurah mungkin, karena memang AirAsia Indonesia kerap melakukan promo. Kata Dendy, pihaknya jika untuk mengejar untung bisa saja dilakukan di kuartal I 2019. “Sebenarnya kalau mau cari untung kita naikkin Rp 100.000 saja dari 1,8 juta penumpang kami, sudah untung. Kami masih komitmen memberikan harga yang terjangkau kepada masyarakat,” ungkapnya.

Mengutip Tribunnews.com, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan akan menagih janji maskapai penerbangan berbiaya murah (low cost carrier) untuk menurunkan harga tiket pesawat rute domestik di jadwal penerbangan tertentu.

Penurunan harga tiket ini diharapkan Darmin sudah terjadi pada Senin (1/7/) besok. Dirinya juga berjanji bakal menagih penurunan tiket pesawat itu ke maskapai seandainya belum ada penurunan.

Sebelumnya, pada Jumat (21/6) lalu, Menko Darmin melakuka rakor evaluasi TBA bersama Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN, serta pihak industri penerbangan seperti Garuda Indonesia, Lion Air, dan Angkasa Pura II. Hasil rapat pemerintah bersama seluruh pihak itu telah merumuskan tiga kebijakan di antaranya:

1. Untuk memenuhi harapan masyarakat akan penurunan harga tiket pesawat, pemerintah bersama seluruh pihak terkait tengah memfinalisasi kebijakan untuk memberlakukan penurunan harga tiket penerbangan Low Cost Carrier (LCC) domestik untuk jadwal penerbangan tertentu. Kebijakan ini akan berlaku efektif dalam satu minggu ke depan.

2. Untuk menjaga keberlangsungan industri angkutan udara, seluruh pihak yang terkait seperti maskapai udara, pengelola bandara, dan penyedia bahan bakar penerbangan, telah sama-sama berkomitmen untuk menurunkan biaya yang terkait dengan operasi penerbangan

3. Untuk membantu efisiensi biaya di maskapai, pemerintah tengah menyiapkan kebijakan pemberian insentif fiskal untuk Jasa persewaan, perawatan, dan perbaikan pesawat udara, Jasa persewaan pesawat udara dari luar daerah pabean, dan, Impor dan penyerahan atas pesawat udara dan suku cadangnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli