AirAsia “kehilangan” Skymark



AirAsia harus melupakan ambisinya mengambil alih Skymark, penerbangan murah (low cost carrier) asal  Jepang yang sudah bangkrut.

“Kami benar-benar tertarik pada Skymark, tapi saya  tidak yakin itu akan terwujud...,” ujar Tony Fernandes, CEO AirAsia di sela-sela World Economic Forum di Jakarta, Minggu (19/4).

Seperti dilaporkan Reuters pekan lalu, Ana Holdings – salah satu maskapai terbesar Jepang selain Japan Airlines- akan mengambil alih 20% saham SkymarkAirlines.


Skymark, mengajukan perlindungan kepailitan akhir Januari lalu. Maskapai ini menyalahkan pelemahan yen dan perselisihan ketakmampuannya membayar uang muka kepada Airbus. Jawara penerbangan low cost carrier Jepang ini pun dikeluarkan dari bursa saham Tokto (Tokyo Stock Exchange) pada 1 Maret 2015 lalu.

“Saya tak yakin itu baik bagi Jepang. Mereka akan berakhir dengan dua maskapai. Semoga saja Jepang bisa memberikan sedikit pilihan lain,” ujar Fernandes.

Fernandes menambahkan, AirAsia masih terus pada rencananya memiliki rute penerbangan ke Jepang tahun depan. Peluncurannya telah diundur berulang kali karena proses perizinan dari regulator Jepang makan waktu lebih lama dari pada perkiraan. Namun Fernandes yakin, peluncuran penerbangan rute Jepang  itu akan terlaksana.

Editor: Mesti Sinaga