JAKARTA. Manajemen Maskapai AirAsia Indonesia mengaku kesulitan dalam menentukan ahli waris dari pemegang asuransi korban pesawat QZ 8501 karena dibutuhkan data-data dokumen yang lengkap dari masing-masing keluarga korban. "Saat ini menunggu kelengkapan dokumen keluarga penumpang, di dalam yang kenyataan kita hadapi tidak mudah untuk (pengecekan) dokumen," kata Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko usai rapat kerja dengan Komisi V DPR, Selasa (20/1). Sunu menjelaskan penumpang yang menjadi korban, yakni tidak hanya satu orang, tetapi juga berkeluarga dalam pesawat tersebut, karena itu sulit menentukan ahli waris yang sah.
AirAsia kesulitan tentukan ahli waris korban
JAKARTA. Manajemen Maskapai AirAsia Indonesia mengaku kesulitan dalam menentukan ahli waris dari pemegang asuransi korban pesawat QZ 8501 karena dibutuhkan data-data dokumen yang lengkap dari masing-masing keluarga korban. "Saat ini menunggu kelengkapan dokumen keluarga penumpang, di dalam yang kenyataan kita hadapi tidak mudah untuk (pengecekan) dokumen," kata Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko usai rapat kerja dengan Komisi V DPR, Selasa (20/1). Sunu menjelaskan penumpang yang menjadi korban, yakni tidak hanya satu orang, tetapi juga berkeluarga dalam pesawat tersebut, karena itu sulit menentukan ahli waris yang sah.