KONTAN.CO.ID - LABUAN BAJO. Maskapai Penerbangan Airasia resmi melayani penerbangan langsung rute Kuala Lumpur-Malaysia menuju Labuan Bajo- Nusa Tenggara Timur (NTT) pada 3 September 2024. Maskapai berbiaya murah ini merupakan maskapai pertama yang melayani penerbangan internasional di Bandara Internasional Labuan Bajo (LBJ). Airasia mengudara dari Bandara Kuala Lumpur International Airport (KUL) dan mendarat di LBJ pada pukul 14.25 WITA. Pada penerbangan perdana itu, Airasia mengangkut penumpang dari Kuala Lumpur menuju Labuan Bajo mencapai 169 orang. Sementara penerbangan sebaliknya, maskapai ini mengangkut 158 penumpang.
Dato’ Captain Fareh Mazputra, Managing Director Airasia Malaysia, mengatakan, penerbangan internasional Kuala Lumpur-Labuan Bajo akan dilayani Airasia tiga kali seminggu, yakni Selasa, Kamis dan Sabtu. Rute ini dikenakan biaya tiket pesawat rata-rata Rp 1,1 juta. Adapun jadwal keberangkatan dari Kuala Lumpur pada pukul 11.10 dan tiba di Labuan Bajo pada pukul 14.24 dengan dilayani pesawat AK336. Adapun jadwal keberangkatan dari Labuan Bajo pukul 14.55 WITA dan tiba di Kuala Lumpur pada 18.35 dengan dilayani pesawat AK337.
Baca Juga: Pemerintah akan Evaluasi Pariwisata Bali, Luhut Kesal dengan Kelakuan Turis Asing Dato’ Captain Fareh bilang peluncuran penerbangan langsung Kuala Lumpur-Labuan Bajo menandai langkah signifikan Airasia dalam mendukung target pariwisata Indonesia. Mengingat, Labuan Bajo merupakan salah satu dari lima destinasi pariwisata super prioritas utama di Indonesia yang ditargetkan menjaring 500.000 wisatawan tahun ini. “Kami berkomitmen untuk berkontribusi pada pengembangan Labuan Bajo yang berkelanjutan sebagai destinasi kelas dunia dengan mempermudah akses bagi wisatawan dari seluruh dunia,” kata Dato’ Captain Fareh saat peresmian penerbangan perdana Airasia rute Kuala Lumpur- Labuan Bajo, Selasa (3/9). Dengan lebih dari 4.000 kursi yang tersedia setiap minggu, kata dia, rute ini diharapkan dapat meningkatkan jumlah pengunjung secara signifikan serta memberikan dampak ekonomi yang substansial bagi masyarakat lokal di Malaysia dan Indonesia. AirAsia juga menawarkan layanan Fly-Thru yang semakin meningkatkan aksesibilitas bagi wisatawan dari seluruh wilayah untuk mencapai Labuan Bajo, pintu gerbang ke Taman Nasional Komodo yang terkenal di dunia dan Pulau Flores, dengan mudah hanya melalui satu kali transit di Kuala Lumpur.
Baca Juga: Indonesia AirAsia Buka Rute Langsung ke Hong Kong dari Jakarta & Bali Dato’ Captain Fareh menyampaikan, Airasia memang tengah fokus memperluas penerbangan internasional pasca pandemi Covid-19 untuk membawa wisatawan di regional Asia dan global. Dia berharap Airasia dapat memperluas jaringan dengan rencana untuk mengeksplorasi lebih banyak rute langsung antara Malaysia dan Indonesia di masa mendatang. Airasia tercatat telah memiliki 28 rute langsung menghubungkan Malaysia dan Indonesia telah menerbangkan lebih dari 7 juta penumpang. Menurut Dato’ Captain Fareh, kolaborasi antara pemerintah, maskapai penerbangan, dan pemangku kepentingan lainnya ini merupakan kunci untuk mencapai target yang ditetapkan untuk Labuan Bajo serta memastikan statusnya sebagai pusat pariwisata utama. “Saat ini frekeunsi penerbangan Kuala Lumpur-Labuan Bajo mesih tiga kali seminggu, tapi ke depan akan ditingkatkan seiring perkembangannya,” imbuhnya.
Dongkrak Pariwisata
Dibukanya rute penerbangan langsung dari Bandara ibukota Malaysia itu ke Labuan Bajo diharapkan akan mengerek pertumbuhan ekonomi dan industri pariwisata Nusa Tenggara Timur (NTT). Wisnu Sindhutrisno, Direktur Pemasaran Pariwisata Regional Asia Pasifik mengatakan pembukaan rute Kuala Lumpur-Labuan Bajo oleh AirAsia merupakan sebuah pencapaian yang luar biasa dalam upaya kita mempromosikan destinasi pariwisata unggulan Indonesia. Menurutnya, Labuan Bajo dengan keindahan alam dan daya tarik budayanya, akan semakin mudah diakses oleh wisatawan mancanegara. Ia menyakini, pembukaan rute penerbangan internasional secara langsung merupakan langkah mempercepat pengembangan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di NTT Ia menyebutkan bawah wisatawan Malaysia ada di urutan teratas asal wisawatan asing yang datang ke Indonesia sejak pandemi. Pembukaan rute langsung dari Kuala Lumpur ke Labuan Bajo diharapkan akan semakin meningkatkan wisatawan Malaysia yang datang ke Indonesia.
Baca Juga: Kominfo Lakukan Pendampingan dan Digitalisasi Ekosistem Desa Wisata di Malang Sementara itu, Pejabat Gubernur NTT, Ayodia Kalake mengapresiasi Airasia atas pembukaan rute tersebut. Ia berharap dengan adanya penerbangan langsung yang menghubungkan rute Kuala Lumpur- Labuan Bajo bisa mendorong perkembangan industri pariwisata Indonesia Timur. “Diharapkan rute ini bisa mendongkrak ekonomi NTT, terutama melalui jalur investasi maupun perdagangan, serta memberikan dampak pada kedatangan pariwisata di NTT,” kata Ayodia. Adapun, Bobby Lianto, Ketua Umum Kadin NTT, optimistis pembukaan rute penerbangan langsung Kuala Lumpur-Labuan Bajo tersebut akan menjadi tonggak baru keterbukaan NTT. Hal itu menurutnya akan membuat Labuan Bajo akan semakin dikenal di mancanegara. “(Rute Internasional) ini akan membuat Labuan Bajo akan semakin diminati (wisatawan) secara internasional,” ujar Bobby.
Perkembangan Bandara Labuan Bajo
Fuadani, Kepala Bidang Keamanan, Otoritas Bandara Wilayah IV berharap dengan adanya traffic perdana penerbangan internasional ini dapat meningkatkan ekonomi regional di wilayah NTT, serta menjadi momentum untuk mempromosikan destinasi-destinasi unggulan lainnya di Indonesia. Ia mengungkapkan, jumlah penumpang di Bandara Labuan Bajo sepanjang Januari-Agustus 2024 tercatat mencapai 668.912. Jumlah penumpang setipa bulannya mengalami kenaikan dengan pergerakan penumpang tertinggi terjadi di bulan Agustus, yakni sebesar 126.744. Sedangkan pergerakan pesawat dari Januari-Agustus di bandara ini sudah mencapai 5.758 pesawat. Khusus di bulan Agustus, pergerakannya mencapai 1.044 pesawat. “Secara keseluruhan,
traffic penumpang Labuan Bajo tahun ini naik dari tahun 2023,” ujarnya. Padahal, Bandara ini hanya menargetkan jumlah penumpang tahun ini sebesar 800.000. Artinya, dengan capaian di delapan bulan pertama itu, target itu kemungkinan besar akan terlampaui.
Baca Juga: Dukung Sektor Pariwisata, Pemerintah Gencarkan Pembangunan Bandara di Daerah Wisata Seperti diketahui, Bandara Labuan Bajo resmi ditetapkan sebagai bandara internasional sejak April 2024. Bandara ini masih dikelola melalui skema Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU).
Ceppy Triono Kepala Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Komodo Labuan Bajo, mengatakan Bandara Internasional Labuan Bajo merupakan satu-satunya bandara internasional di Indonesia yang masih dikelola secara KPBU. Ia menyampaikan, sebelum pandemi Covid-19 sudah ada investor asal Singapura tertarik ikut mengelola bandara tersebut, namun kemudian batal karena pandemi. “Baru-baru ini, ada juga investor Korea Selatan yang mulai melakukan penawaran. Kalau mereka mau datang mengembangkan, mereka harus menggandeng counterpart lokal yang bergerak di bidang usaha kebandarudaraan, seperti di Kualanamu,” jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Dina Hutauruk