JAKARTA. Meski mengalami penundaan penerbangan sampai 6 jam lantaran adanya sistem buka tutup bandara Ngurah Rai Bali selama perhelatan KTT APEC, maskapai AirAsia memutuskan tidak memberikan dana kompensasi bagi para penumpangnya. Andy Adrian, Kepala Divisi Marketing Air Asia menilai kejadian tersebut bukan merupakan kesalahan maskapainya tetapi sebagai force majeure atau keadaan darurat. "Buat kami ini force majeure. Semuanya memang ini diatur oleh negara tapi bukan diakibatkan oleh airline," kata Andy kepada wartawan, kemarin (8/10). Menurutnya sebelum akhirnya harus melakukan pembatalan penerbangan dari dan menuju Bali, Air Asia sejak awal sudah menawarkan 3 opsi yang dapat dipilih para penumpang. Adapun 3 opsi tersebut adalah perubahan jadwal penerbangan, pengembalian uang tiket dan credit shell. Andy menuturkan setelah mendapat pemberitahuan resmi dari pihak Angkasa Pura I sejak jauh hari penumpang sudah ditawarkan akan pilihan tersebut. Ia menguraikan untuk pengembalian uang tiket dilakukan secara penuh atau sesuai dengan jumlah yang dibayarkan penumpang. Kemudian untuk perubahan jadwal penerbangan tanpa biaya tambahan dengan memilih penerbangan lain dalam jangka waktu 10 hari sebelum atau setelah tanggal keberangkatan awal. Sedangkan yang terakhir sistem credit shell merupakan cara baru di mana pengunjung diberikan semacam deposito yang besarnya sesuai tiket yang dibayarkannya. "Deposito itu dapat digunakan untuk membeli tiket penerbangan AirAsia Indonesia lainnya dengan masa berlaku 90 hari," imbuhnya. Sementara itu terkait kerugian yang harus ditanggung, Andy sampai sekarang belum bisa mengungkapkan angka pasti. Menurutnya hingga kini perusahaannya masih belum menghitung nilai tersebut. Setiap harinya Air Asia melayani sedikitnya 50 penerbangan dari dan menuju Bali. Selama sistem buka tutup Bandara Ngurah Rai (Bali), maskapai asal Malaysia itu terpaksa membatalkan 81 penerbangan dan mengalihkan penerbangan 53 penerbangan. Seperti diketahui selama penyelenggaraan APEC pada 6-9 Oktober nanti, PT Angkasa Pura I menutup operasional bandara selama 3 hari. Bandara akan ditutup pada hari Sabtu, 5 Oktober 2013, mulai pukul 10.00 sampai 16.00 WITA. Sementara itu, pada Minggu, 6 Oktober 2013, bandara akan ditutup mulai pukul 10.00 sampai 20.00 WITA. Pada Selasa 8 Oktober 2013, bandara juga akan ditutup pada pukul 10.00-20.00 WITA dan pada Rabu, 9 Oktober, pukul 10.00-16.00 WITA.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
AirAsia tak mau memberi kompensasi delay di Bali
JAKARTA. Meski mengalami penundaan penerbangan sampai 6 jam lantaran adanya sistem buka tutup bandara Ngurah Rai Bali selama perhelatan KTT APEC, maskapai AirAsia memutuskan tidak memberikan dana kompensasi bagi para penumpangnya. Andy Adrian, Kepala Divisi Marketing Air Asia menilai kejadian tersebut bukan merupakan kesalahan maskapainya tetapi sebagai force majeure atau keadaan darurat. "Buat kami ini force majeure. Semuanya memang ini diatur oleh negara tapi bukan diakibatkan oleh airline," kata Andy kepada wartawan, kemarin (8/10). Menurutnya sebelum akhirnya harus melakukan pembatalan penerbangan dari dan menuju Bali, Air Asia sejak awal sudah menawarkan 3 opsi yang dapat dipilih para penumpang. Adapun 3 opsi tersebut adalah perubahan jadwal penerbangan, pengembalian uang tiket dan credit shell. Andy menuturkan setelah mendapat pemberitahuan resmi dari pihak Angkasa Pura I sejak jauh hari penumpang sudah ditawarkan akan pilihan tersebut. Ia menguraikan untuk pengembalian uang tiket dilakukan secara penuh atau sesuai dengan jumlah yang dibayarkan penumpang. Kemudian untuk perubahan jadwal penerbangan tanpa biaya tambahan dengan memilih penerbangan lain dalam jangka waktu 10 hari sebelum atau setelah tanggal keberangkatan awal. Sedangkan yang terakhir sistem credit shell merupakan cara baru di mana pengunjung diberikan semacam deposito yang besarnya sesuai tiket yang dibayarkannya. "Deposito itu dapat digunakan untuk membeli tiket penerbangan AirAsia Indonesia lainnya dengan masa berlaku 90 hari," imbuhnya. Sementara itu terkait kerugian yang harus ditanggung, Andy sampai sekarang belum bisa mengungkapkan angka pasti. Menurutnya hingga kini perusahaannya masih belum menghitung nilai tersebut. Setiap harinya Air Asia melayani sedikitnya 50 penerbangan dari dan menuju Bali. Selama sistem buka tutup Bandara Ngurah Rai (Bali), maskapai asal Malaysia itu terpaksa membatalkan 81 penerbangan dan mengalihkan penerbangan 53 penerbangan. Seperti diketahui selama penyelenggaraan APEC pada 6-9 Oktober nanti, PT Angkasa Pura I menutup operasional bandara selama 3 hari. Bandara akan ditutup pada hari Sabtu, 5 Oktober 2013, mulai pukul 10.00 sampai 16.00 WITA. Sementara itu, pada Minggu, 6 Oktober 2013, bandara akan ditutup mulai pukul 10.00 sampai 20.00 WITA. Pada Selasa 8 Oktober 2013, bandara juga akan ditutup pada pukul 10.00-20.00 WITA dan pada Rabu, 9 Oktober, pukul 10.00-16.00 WITA.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News