NEW YORK. Airbus, produsen pesawat terbang asal Eropa, memutuskan untuk membangun pabrik di Alabama, Amerika Serikat untuk memproduksi Airbus seri A320. Untuk membangun pabrik itu, Airbus akan berinvestasi senilai US$ 600 juta. Rencana untuk membangun pabrik di negara Uwak Sam itu dilakukan untuk memperkuat daya saing mereka dengan Boeing, produsen pesawat asal AS. Airbus bertekad untuk mematahkan dominasi Boeing di pasar pesawat di AS. Dengan menghadarikan pabrik baru itu, Airbus setidaknya akan membutuhkan 1.000 tenaga kerja. Jika tak ada aral melintang, Airbus memprediksi bisa mengoperasikan pabrik mulai tahun 2015 mendatang. Pabrik diharapkan bisa membangun 50 unit pesawat A320 tahun 2018. "Itu waktu yang tepat bagi Airbus berkembang di AS," kata Fabrice Bregier, President dan CEO Airbus. Keinginan Airbus bangun pabrik di pasar AS cukup beralasan. Bregier bilang, AS merupakan pasar pesawat terbesar di dunia yang akan membutuhkan sekitar 4.600 pesawat sampai 20 tahun ke depan. “Dengan pabrik di AS, maka kami akan lebih dekat dengan konsumen,” terang Bregier.
Airbus bangun pabrik pertama di Amerika Serikat
NEW YORK. Airbus, produsen pesawat terbang asal Eropa, memutuskan untuk membangun pabrik di Alabama, Amerika Serikat untuk memproduksi Airbus seri A320. Untuk membangun pabrik itu, Airbus akan berinvestasi senilai US$ 600 juta. Rencana untuk membangun pabrik di negara Uwak Sam itu dilakukan untuk memperkuat daya saing mereka dengan Boeing, produsen pesawat asal AS. Airbus bertekad untuk mematahkan dominasi Boeing di pasar pesawat di AS. Dengan menghadarikan pabrik baru itu, Airbus setidaknya akan membutuhkan 1.000 tenaga kerja. Jika tak ada aral melintang, Airbus memprediksi bisa mengoperasikan pabrik mulai tahun 2015 mendatang. Pabrik diharapkan bisa membangun 50 unit pesawat A320 tahun 2018. "Itu waktu yang tepat bagi Airbus berkembang di AS," kata Fabrice Bregier, President dan CEO Airbus. Keinginan Airbus bangun pabrik di pasar AS cukup beralasan. Bregier bilang, AS merupakan pasar pesawat terbesar di dunia yang akan membutuhkan sekitar 4.600 pesawat sampai 20 tahun ke depan. “Dengan pabrik di AS, maka kami akan lebih dekat dengan konsumen,” terang Bregier.