KONTAN.CO.ID - PARIS. Airbus dan Rolls-Royce tengah bersiap memberikan pengarahan kepada maskapai penerbangan mengenai dampak dari keadaan darurat mesin. Langkah ini didorong pasca kejadian rusak mesin milik Cathay Pacific. Cathay harus meninjau armada A350-nya karena kerusakan mesin. Sumber
Reuters menyebut, produsen tidak merekomendasikan pemeriksaan di seluruh dunia kecuali ada bukti baru saat penyidik. "Namun keputusan akhir ada di tangan regulator," kata orang-orang tersebut. Pengarahan dapat dilakukan paling cepat pada hari Kamis, kata sumber
Reuters.
Beberapa maskapai termasuk Singapore Airlines dan Japan Airlines telah memeriksa seluruh armada A350 mereka untuk tindakan pencegahan. Sebelumnya, Cathay Pacific telah menemukan 15 dari 48 jet A350-nya memerlukan perbaikan pada saluran bahan bakar.
Baca Juga: Hasil Inspeksi, 15 Pesawat A350 Milik Cathay Pacific Butuh Ganti Komponen Baru Airbus menolak berkomentar dan merujuk pertanyaan kepada penyidik Hong Kong, yang juga tidak dapat dihubungi. Rolls-Royce dan Cathay Pacific tidak segera menanggapi permintaan komentar. Meskipun sejauh ini sikap mereka menunjukkan tidak ada penemuan langsung atas cacat yang meluas. Namun menurut sumber, kesimpulan ini masih terlalu dini untuk mengesampingkan temuan atau analisis lebih lanjut. Sebab menurut dia, pada akhirnya memerlukan tindakan yang dilakukan maskapai lain. Tidak jelas apakah Badan Keselamatan Penerbangan Uni Eropa alias European Union Aviation Safety Agency (EASA) akan mendukung keputusan siapa. Mereka juga tidak merekomendasikan tindakan armada menghentikan armada mereka karena industri bergulat dengan penundaan pemeliharaan. "Kami tidak memiliki komentar lebih lanjut pada tahap ini karena kami masih menyelesaikan penilaian kami," kata juru bicara EASA. A350-1000, model yang lebih besar dari dua model dalam keluarga Airbus A350, dan mesin Rolls-Royce XWB-97-nya telah menjadi sorotan sejak jet yang menuju Zurich terpaksa kembali ke Hong Kong. Pesawat ini mengalami masalah mesin dan setelah ditelusuri ada kebocoran bahan bakar. Baca Juga:
15 Pesawat Airbus A350 Milik Cathay Pacific Airways Mengalami Kerusakan Mesin "Penyelidikan awal telah mengungkap bahwa pipa fleksibel yang menyalurkan nosel injeksi bahan bakar di mesin XWB-97 bocor," kata sumber tersebut. Penyelidik Hong Kong kini akan fokus pada apakah lubang itu merupakan asal kebocoran bahan bakar atau disebabkan oleh masalah lain yang belum teridentifikasi. Otoritas Investigasi Kecelakaan Udara Hong Kong tidak segera menanggapi permintaan komentar.
Cathay Pacific sebelumnya mengatakan akan mengembalikan operasi semua armada Airbus A350, termasuk versi A350-900 yang lebih kecil pada Sabtu setelah inspeksi dan perbaikan saluran bahan bakar pada 15 jet. Sebelumnya Cathay harus membatalkan puluhan penerbangan untuk memeriksa pesawat. Cathay tidak menjelaskan detil perubahan komponen namun semua disebut telah disetujui oleh Rolls-Royce. Sebab memang biasanya perawatan masuk dalam kontrak layanan mesin jangka panjang. Tidak ada perusahaan yang menanggapi permintaan komentar tentang perbaikan tersebut. Sejauh ini tidak ada maskapai lain yang melaporkan kerusakan pada saluran bahan bakar. Beberapa perusahaan sejatinya telah melakukan pemeriksaan sukarela sejak insiden tersebut sementara yang lain mengatakan mereka sedang menunggu kejelasan dari Rolls-Royce.
Baca Juga: Jepang Lagi Kekurangan Jumlah Pilot Editor: Avanty Nurdiana